Cang Nipah Ikut Meriahkan Aceh Film Festival di Meulaboh

oleh -260 views
Warga Gampong Ujong Tanjong, Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat menonton film dokumenter yang di putar Aceh Festival Film (AFF) pada program Gampong Film, Sabtu, 3 September 2022 malam. (BASAJAN.NET/JUNAIDI MULIENG).

BASAJAN.NET, Meulaboh- Film dokumenter Cang Nipah ikut memeriahkan Aceh Film Festival (AFF) di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu, 3 September 2022 malam.

Film garapan Basajan.net tersebut, menjadi pembuka Gampong Film di Gampong Ujong Tanjong, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. 

Cang Nipah merupakan film dokumenter yang bercerita tentang sejarah peperangan di rawa nipah di kawasan Samatiga. 

Film yang telah ditayangkan di channel Youtube dalam dua seri itu, mampu memukau puluhan masyarakat yang memenuhi halaman Masjid Al-Ihsan Ujong Tanjong.

Tahun ini, Aceh Film Festival kembali dimulai dengan penyelenggaraan Gampong Film di lima kabupaten/kota di Aceh, sejak 28 Agustus 2022. Mulai dari Pidie, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, dan Meulaboh, Aceh Barat.

Pada kesempatan tersebut, sejumlah film dokumenter hasil produksi Aceh Documentary Competition (ADC) turut diputar. Di antaranya, Senja Geunaseh Sayang, Sigupai Harapan, Suloh, dan Klinik Nenek.

Awalnya, ada tujuh film yang akan diputar. Namun karena hujan dan angin kencang, dua film lainnya, Lautan Bara dan Surat Kaleng terpaksa ditiadakan.

Kembalikan Memori Teater Masyarakat Aceh

Gampong Film adalah program utama Aceh Film Festival 2022. Menonton film melalui pemutaran layar tancap di lapangan terbuka merupakan bagian dari memori masa lalu masyarakat Aceh. 

Sejak pementasan sandiwara teater, masyarakat Aceh sudah terbiasa untuk berkumpul menyaksikan pertunjukan.

Programmer untuk program Gampong Film, Azhari mengatakan, setelah absen empat tahun, AFF kembali digelar dengan Gampong Film sebagai program utama.

Gampong Film diharapkan mampu menstimulasi pengalaman sinema masyarakat Aceh.

Azhari menyampaikan, lokasi yang dipilih untuk pemutaran Gampong Film adalah desa-desa pedalaman. 

“Hal ini penting untuk membangkitkan memori sinema masyarakat,” ujarnya.

Operator Gampong Film, Munzir mengatakan, melalui layar tancap, Gampong Film bisa menjadi refleksi sekaligus media saling kenal antar masyarakat.

“Film yang diputar adalah karya sineas Aceh yang merupakan anak-anak dari masyarakat,” katanya.

Selain Gampong Film, AFF 2022 juga mengadakan sejumlah kegiatan lainnya, seperti special screening (pemutaran film luar negeri) dengan tema “Disobedience”. 

Acara puncak akan dilaksanakan pada 23 September 2022 di Banda Aceh,

Di akhir acara, Plh. Keuchik Gampong Ujong Tanjong, Mulham menyampaikan terimakasih kepada pihak AFF yang telah memilih desanya untuk penyelenggaraan Gampong Film tahun ini.

Ia berharap, kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin di Ujong Tanjong.

“Di gampong kami juga terdapat banyak situs-situs sejarah yang menarik dan layak untuk difilmkan, seperti makam Datok Janggot Meuh,” ujar Mulham. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.