BASAJAN.NET, Meulaboh- Komunitas Film Sigeupai Sinema mengadakan nonton dan diskusi film dokumenter bersama. Kegiatan tersebut berlangsung di Apon Kupi Meulaboh, Rabu malam, 19 Juli 2023.
Turut hadir alumni siswa Basajan Creative School (BCS), alumni dan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
Panitia pelaksana Muhammad Noza mengatakan nonton bareng (nobar) dan diskusi film tersebut sebagai bentuk pendampingan kepada calon sineas muda Aceh Barat untuk mempersiapkan pembuatan film dokumenter, mulai dari pencarian ide, bedah ide, riset, dan diskusi lanjutan. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan daya pikir kritis pemuda, mahasiswa serta calon sineas muda Aceh.
Ada tiga film dokumenter yang diputar, yaitu film berjudul “Refleksi”, menceritakan tentang kehidupan sepasang suami istri tunanetra yang berprofesi sebagai guru. Mereka Bekerja sebagai guru di sekolah menengah demi menghidupi sang buah hati semata wayang yang saat ini duduk di sekolah dasar.
Film kedua berjudul “Minor” menceritakan tentang kehidupan keluarga Non-Muslim di Aceh yang menerima perlakuan diskriminasi secara non-fisik, dan film ketiga “Blacknote” menceritakan tentang kehidupan keluarga anak perempuan dibawah umur dalam mencari keadilan yang menjadi korban pelecehan seksual oleh kepala desa.
Sementara itu, Ketua ikatan alumni KPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Rahmat Trisnamal mengatakan film-film yang diputar menarik untuk didiskusikan, karena permasalahan yang diangkat dekat dengan kehidupan kit
Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat film dokumenter, diantaranya adalah kekuatan riset di lapangan. Jika riset tidak kuat, maka film yang akan dihasilkan tidak seperti yang diharapkan.
Menurutnya, beberapa film yang diputar masih kurang riset lapangan, yang menyebabkan film ini kurang dalam visual yang ditampilkan.
Alumni KPI STAIN Meulaboh, Zulfan Marlian yang juga sebagai penikmat film mengatakan, film yang diputar cukup menarik jika dilihat dari isu yang diangkat. Namun, masih banyak yang harus diperbaiki dalam teknik pengambilan gambar, dan keberimbangan informasi dalam film.
Sementara itu Mahasiswa KPI STAIN Meulaboh, Aufa Riza berpendapat, dengan adanya nobar tersebut sangat membantu calon sineas yang ingin mengikuti lomba Aceh Documentary (ADC) tahun 2023, dari nonton film bisa meningkatkan daya kritis dan analisis dari film.
Selain itu nonton yang dibarengi dengan diskusi juga dimentori oleh kakak dan abang dari Sigeupai Sinema yang sudah berpengalaman dalam dunia perfilman.
“Kegiatan ini menambahkan ide dan pemahaman baru untuk membuat film,” tutupnya.[]
—————————
WARTAWAN: MARIANI