BASAJAN.NET, Banda Aceh- Program Studi Ilmu Perpustakaan sering kali dipandang sebelah mata. Lulusannya dianggap hanya dipersiapkan untuk menjadi seorang penjaga perpustakaan dan buku-buku. Anggapan ini kemudian menyebabkan calon mahasiswa baru merasa minder, bahkan enggan memilih prodi ini.
“Lulusan Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry, tidak hanya menjadi Pustakawan. Namun juga dipersiapkan menjadi arsiparis, peneliti dan pengembang jasa informasi,” kata Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry, Nurhayati Ali Hasan.
Hal itu disampaikan Nurhayati pada kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu, 28 Agustus 2021 secara virtual.
“Untuk saat ini, Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh merupakan prodi satu-satunya di Aceh,” sambungnya.
Nurhayati menjelaskan, dalam undang-undang perpustakaan disebutkan, pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan. Bertugas dan bertanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan perpustakaan.
Ia menuturkan, Program Studi Ilmu Perpustakaan di Indonesia merupakan salah satu bidang pendidikan yang sedang berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi dewasa ini.
Menurutnya, perpustakaan tidak akan dipandang sebelah mata jika dikelola secara prima oleh pustakawan profesional. Karenanya, pihaknya terus mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dan tren perpustakaan dengan implementasi teknologi informasi.
Nurhayati mengingatkan, agar mahasiswa baru Prodi Ilmu Perpustakaan menggunakan setiap peluang untuk pengembangan diri. Selain itu, juga memanfaatkan perpustakaan dan pelayanan yang tersedia untuk mendukung pembelajaran.
“Sehingga hasilnya maksimal, sesuai yang ditargetkan,” pesannya.[]
