Pantai Barat Aceh Layak Jadi Destinasi Pusat Rempah Nusantara

oleh -352 views
Pantai Barat Aceh Layak Jadi Destinasi Pusat Rempah Nusantara
Foto: BASAJAN.NET/NURUL FAHMI.

BASAJAN.NET, Tapaktuan- Pantai Barat Aceh disebut layak untuk dijadikan pusat rempah di Aceh. Hal tersebut berdasarkan ragam temuan yang berhasil dikumpulkan tim peneliti dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh.

Ketua Tim Peneliti Sejarah dan Budaya Jalur Rempah STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Inayatillah mengatakan, studi jalur rempah pantai Barat Aceh telah dilakukan selama tiga bulan.

Dalam kurun waktu tersebut, pihaknya banyak menemukan data-data tentang jejak rempah yang cukup membanggakan.

Inayatillah menyampaikan, tim peneliti jalur rempah melibatkan dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dengan latar belakang pendidikan berbeda, yaitu historiografi, arkeologi dan antropologi.

“Ini adalah temuan penting yang dihasilkan dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh,” ujar Inayatillah, pada pertemuan dengan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Selatan, Akmal, Jumat, 19 Agustus 2022, di ruangan Kadis Dikbud Aceh Selatan.

Jovial Pally Taran, anggota peneliti mengatakan, berdasar temuan di lapangan, Pantai Barat Aceh pantas dimasukkan dalam destinasi pusat rempah Aceh.

“Di daerah ini, terjadi tiga peristiwa sejarah penting dalam konteks perdagangan lada,” arkeolog STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh itu.

Adapun eristiwa dimaksud yaitu, adanya negeri seperti Singkel Lama, Trumon sebagai penghasil lada terbesar abad ke-18 dan 19 M. Susoh dan Kuala Batee yang pernah berseteru dengan Amerika Serikat, karena persoalan rempah lada.

Jovial Pally Taran. Foto: BASAJAN.NET/NURUL FAHMI.
Harus Masuk Destinasi Sejarah Rempah Nusantara

Hal senada juga diungkapkan Muhajir Al-Fairusy. Menurutnya, penelitian itu guna membuktikan Barat Selatan Aceh sebagai salah satu jalur rempah yang cukup penting, selain kawasan pantai Timur dan Utara Aceh, maupun Banda Aceh dan Aceh Besar.

Muhajir melanjutkan, tak hanya rempah, pantai Barat Aceh harus memainkan peranan penting dalam konteks peradaban Islam di Aceh, melalui corak khasnya, tasawuf.

“Rempah dan agama memainkan peran penting di sini,” papar Antropolog STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh itu.

Muhajir menambahkan, pantai Barat Aceh harus masuk salah satu destinasi sejarah rempah Nusantara yang diprogramkan pemerintah pusat.

Terlebih, pemerintah berencana mendaftarkan jalur rempah nusantara sebagai bagian warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2024.

Ia berharap, dengan adanya penguatan tersebut akan berdampak terhadap berbagai sisi kehidupan, seperti pemberdayaan ekonomi, konservasi situs sejarah dan melestarikan tradisi lokal, khususnya dalam penanaman kembali lada hitam dan rempah-rempah Aceh lainnya.

Tim peneliti STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Selatan, Jumat, 19 Agustus 2022. (BASAJAN.NET.NURUL FAHMI).
Sepakat Perkuat Jalur Rempah Pantai Barat

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Selatan, Hendri mengatakan, pentingnya keterlibatan kampus dalam pembangunan di daerah.

Apalagi, kata Hendri, kawasan pantai Barat Selatan Aceh banyak sekali temuan objek budaya yang belum terawat dan dimasukkan ke dalam daftar resmi cagar budaya di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia menyebutkan, dari 117 temuan, baik berupa budaya kebendaan,maupun budaya tak benda,baru 15 objek budaya yang terdaftar. Sementara sisanya masih belum menjadi perhatian.

Untuk itu, Hendri berharap, kehadiran STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, dapat membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jejak peninggalan masa lalu, baik yang berupa tangible (kebendaan) maupun intangible (ide/gagasan).

“Sehingga ke depan, pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi untuk merawat dan mendaftarkan keseluruhan temuan objek budaya tersebut,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Selatan dan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, sepakat bekerjasama untuk memperkuat jalur rempah pantai Barat sebagai jejak rempah nusantara.

Sebagai bagian dari kerjasama, kedua lembaga juga menerbitkan hasil penelitian jalur rempah pantai Barat Aceh, baik dalam bentuk booklet maupun buku referensi. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.