BASAJAN.NET, Meulaboh- Di era teknologi saat ini, anak muda milenial dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Selain memahami, mereka juga harus menguasai perkembagan literasi digital sebagai sarana pendukung pengembangan kreativitas.
“Saat ini, semua memanfaatkan teknologi. Bahkan literasi saja sudah bergeser, yang bisanya baca buku fisik kini beralih ke bacaan digital, seperti ebook, blog dan sejenisnya,” ujar Founder & CEO Global Institute Meulaboh, Firman Perlindungan, Sabtu 2 November 2019.
Hari itu, Firman tampil sebagai pembicara Ngobrol Pintar (Ngopi), yang diadakan Rumoh Literasi di Kantor Global Institute Meulaboh, Jalan Swadaya No. 39.
Dalam diskusi dengan tema kesempatan dan tantangan era literasi digital itu, Firman mengatakan, selain penguasaan literasi digital, hal mendasar yang harus dimiliki kaum muda adalah keberanian untuk terus berinovasi dengan skill yang dimiliki.
“Keberanian menjadi hal mendasar, untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia literasi digital ini,” ujarnya.
Firman melanjutkan, hal lainnya yang harus dimiliki generasi muda adalah tanggung jawab. Menurutnya, semua kecanggihan teknologi yang ada saat ini, untuk mempermudah kerja manusia. Karenanya, harus mampu digunakan secara bijak dan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Sementara itu, penggerak Rumoh Literasi Aceh Barat, Cut Putri Rahmawati mengatakan, Ngobrol Pintar (Ngopi) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pihaknya. Program tersebut sebagai bentuk ajakan bagi kalangan muda agar lebih melek terhadap pengembangan literasi. Pemateri yang dihadirkan berkompeten di bidangnya dengan tema berbeda-beda.
“Ada juga Gobras (Ngobrol Sastra),” ujarnya. Ia berharap, peserta diskusi dapat memahami literasi digital dan mengaplikasikannya.
“Menemukan masalah dan mampu memecahkannya, serta berani berbuat sesuatu terkait literasi digital,” ucapnya.[]
WARTAWAN: SITI AISYAH
EDITOR: JUNAIDI MULIENG
