BASAJAN.NET, Meulaboh- Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR) Kabupaten Aceh Barat, mendesak Pemerintah Aceh untuk segera mencari solusi terhadap pemadaman listrik yang masih sering terjadi di Aceh. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dianggap telah merugikan masyarakat.
Sekjen Komite Pimpinan Wilayah (KPW) SMUR Aceh Barat, Deni Setiawan, dalam pernyataan tertulisnya, Jumat 7 April 2017 mengatakan, seharusnya Aceh dapat memenuhi kebutuhan kelistrikan dari pembangkit listrik yang ada, seperti PLTU Nagan Raya, yang memiliki dua pembangkit listrik, masing-masing 110 mega wat per unit.
“Dengan daya sebesar itu kita rasa bukan hanya bisa menerangi Barat Selatan Aceh, tapi juga bisa memenuhi pasokan listrik ke beberapa wilayah di Aceh. Bukan hanya sebatas itu, sebagaimana yang kita ketahui, hari ini Sumatra Utara juga menikmati arus listrik yang dihasilkan dari PLTU Nagan Raya,” ungkap Deni.
Ia mendesak Pemerintah Aceh harus bergegas mencari solusi terkait pemadaman listrik yang sering dilakukan PLN. “Agar ke depan tak ada lagi masyarakat yang dirugikan,” katanya.
Deni menegaskan, pihaknya dapat mentolerir alasan pemadaman listrik yang dilakukan PLN saat ini karena adanya perbaikan untuk mengantisipasi pemadaman pada bulan Ramadan.
“Namun yang harus digaris bawahi, jika nantinya pada bulan Ramadan PLN masih juga melakukan pemadaman, ganti rugi seperti apa yang akan menjadi jaminan untuk masyarakat. Apakah kami selaku masyarakat pelanggan, harus memboikot seluruh pembangkit listrik yang ada di Aceh,” cetusnya.[]
EDITOR: RINDI PURNAMA PUTRA
