BASAJAN.NET, Meulaboh – Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Aceh Barat diuji kemampuan hafalan alquran. Pengujian tersebut dilakukan dengan metode Tasmi’ Hifdzil Quran di aula MAN 1 Aceh Barat, Kamis 18 Maret 2021.
Kepala MAN 1 Aceh Barat, Cut Aswadi mengatakan, hifdzil quran tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung program Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat yang mewajibkan madrasah untuk menerapkan program tahfidz quran.
Ia menambahkan, penerapan program hifdzil quran di MAN 1 Aceh Barat dilakukan melalui dua model, yaitu penerapan langsung di kelas yang dibimbing oleh wali kelas dan penerapan melalui ekstrakurikuler. Penerapan program hafalan alquran dilakukan secara bertahap dan menuntut siswa untuk mampu menghafal minimal 3 juz setiap tahunnya.
“Sekarang ada yang sudah menghafal tiga juz, empat juz, dan ada juga yang lagi pemantapan hafalan sampai tiga puluh juz,” ucapnya.
Selain itu Cut Aswadi menyampaikan, kesadaran untuk menghafal alquran harus terus ditingkatkan, dan terus memotivasi siswa agar lebih bersemangat dalam menghafal dan menerapkan nilai-nilai kandungan alquran dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, Iswandi mengapresiasikan langkah MAN 1 Aceh Barat yang sudah menerapkan program tahfidz quran dengan metode Tasmi’ Hifdzil Quran.
Menurutnya hal tersebut merupakan suatu kebanggaan karena MAN 1 Aceh Barat sudah mampu melahirkan generasi qurani. Alquran yang merupakan pegangan orang-orang mukmin memiliki berbagai kandungan didalamnya, serta mampu menjadi obat dan penenang jiwa.
Oleh karenanya, disamping mempelajari pengetahuan di bidang umum, juga harus mampu menonjolkan ilmu di bidang syariah, salah satunya dengan menghafal alquran.
Iswandi menambahkan, dalam mendukung keberhasilan program hifdzil quran, wali murid juga harus aktif dalam bimbingan dan pembinaan para siswa. Jika tidak, maka keberhasilan tersebut sangat sulit didapatkan.
Ia berpesan, kepada para siswa untuk memanfaatkan berbagai kompetisi hafidz quran untuk mengukur kemampuan hafalan dan sebagai penyemangat diri untuk terus memperbaiki hafalan.
“Mudah-mudahan menjadi ahlul jannah,” tambahnya.[]