‘Lulusan STAIN Meulaboh Harus Bermental Pengemudi’

oleh -312 views
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Inayatillah memberikan ucapan selamat kepada lulusan disabilitas, Nurzakiya, pada wisuda Sarjana angkatan VI, Kamis 11 April 2019. (BASAJAN.Net/JM).

BASAJAN.Net, Meulaboh – Lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh diharapkan menjadi lulusan yang mampu melakukan self-disruption. Menjadi good driver (pengemudi yang baik), bukan passenger (penumpang). Terlebih di era disrupsi saat ini.

“Senantiasa membuka diri, cepat dan tepat membaca situasi, berintegritas dan tangkas dalam bertindak,” ujar Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Inayatillah dalam amanatnya kepada wisudawan angkatan VI di aula kampus setempat, Kamis, 11 April 2019.

Inayatillah menjelaskan, mental driver yang dimaksud adalah mereka yang memiliki tujuan dan kemauan kuat, serta tidak pernah lelah dalam berkontribusi bagi lembaga.

“Mental semacam ini sangat erat kaitannya dengan pola pikir. Membangun pola pikir yang berkembang, tentu membutuhkan latihan khusus,” sambungnya.

Menurutnya, semua permasalahan yang terjadi hari ini, mau tidak mau, lembaga pendidikan harus mampu mencari jalan keluarnya. Jika tidak, maka akan sulit mewujudkan pendidikan yang kontekstual terhadap zaman. Setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan di era 4.0, yaitu disruptive mindset, self-driving, dan reshape or cerate.

Disruptive mindset adalah bagaimana manusia berpikir ditentukan oleh setting yang kita buat, sebelum berpikir dan bertindak. Self-driving, menciptakan organisasi yang tangkas dan dinamis dengan sumber daya manusia (SDM) bermental pengemudi yang baik (good driver) bukan penumpang (passenger). Create, yaitu menciptakan sesuatu yang sama sekali baru.

“Seperti pengembangan sistem pelayanan berbasis digital,” paparnya.

Inayatillah memgatakan, disruptive innovation ialah inovasi yang tidak sekadar mengubah bentuk, ukuran, dan desain, melainkan inovasi menyeluruh yang mengubah metode, cara kerja, bahkan sesuatu yang tidak lagi relevan.

Karena itu pula, tema wisuda sarjana angkatan VI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, secara khusus mengangkat tema Disrupsi Mindset Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Tantangan Global.

Ia berpendapat, sudah seharusnya STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh berusaha melakukan berbagai perubahan untuk perkembangan di masa depan. Termasuk perubahan pola pikir, agar tidak terperangkap pada kejayaan di masa lalu. Melainkan bersiap dengan strategi menghadapi masa depan.

“Pemahaman ini, harus mampu dipahami oleh semua unsur dalam satu lembaga, terutama pendidikan tinggi,” ujar Inayatillah.

Inayatillah mengatakan menjadi pemimpin di era yang serba berubah seperti hari ini memerlukan kemampuan-kemampuan baru. Terlebih pada era disrupsi saat ini, dimana perubahan menjadi sifat yang sangat cepat berubah. Karenanya tiap lembaga, terutama perguruan tinggi seperti STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, membutuhkan human capital yang bermental driver.

“Sehingga nantinya mampu bersaing mensejajarkan diri, bahkan melebihi perguruan tinggi-perguruan tinggi lainnya di Aceh, Indonesia dan dunia,” tekannya.

 

Luluskan 66 Wisudawan

Pada wisuda sarjana angkatan VI tahun akademik 2018/2019, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh mewisuda 66 lulusan.

Dalam laporan panitia pelaksana, yang dibacakan Wakil Ketua I bidang Akademik dan Kelembagaan, M Arif Idris mengatakan, 66 lulusan sarjana yang diwisuda tersebut terdiri dari tiga jurusan. Terdiri dari, 40 lulusan Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, 25 lulusan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, dan 1 lulusan Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam.

Adapun lulusan terbaik berjumlah tujuh orang, yaitu Wahyu Afrida dari Prodi Perbankan Syariah, Yulia Nengsi dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Novi Aulia dari Prodi Hukum Pidana Islam, Meurahwan dari Prodi Pendidikan Agama Islam, Fajrulfalah dari Prodi Hukum Tata Negara Islam, Revina Rahayu dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Suriati dari Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Pada kesempatan tersebut, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Inayatillah juga menyerahkan penghargaan kepada wisudawan disabilitas, atas nama Nurzakiya, Prodi Hukum Ekonomi Syariah.

Wisuda Sarjana angkatan VI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh turut dihadiri, Bupati Aceh Barat yang diwakili Asisten II, Marhaban, beserta Forkopimda, lembaga mitra, orang tua wali wisudawan, dosen dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini juga diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Kumardani,Lc, MA, Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri Meulaboh.[]

 

EDITOR : RAHMAT TRISNAMAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *