OLEH: NURMELI*
KATA HUJAN
Kata hujan, aku ingin menyejukkan
Namun matahari ingin menghangatkan
Kata hujan, aku ingin membasahi
Namun matahari ingin mengeringkan
Kata hujan, aku ingin membajiri tanahmu bumi
Tapi matahari menolak
Kata hujan, aku adalah kebutuhanmu
Bersama awan aku memberikan keteduhan
Meulaboh, 07 Januari 2017
DUNIA
Engkau telah lupa
Bahwa kakimu masih menginjak dunia
Kemudian menginginkan segalanya
Padahal, dunia hanyalah alam fana
Bukankah pakaian yang kau kenakan juga akan usang?
Lalu apa yang patut kau banggakan?
Dan jangan heran, jika dunia tak menyediakan semua yang kau inginkan
LEPAS
Sebab aku kau jadi pincang
Karna cinta engakau buta
Duhai rindu durjana
Kibaskan semua rasa
Tepiskan setiap tersisa
Retak ini sungguh menyiksa
Lepas telah hajat yang ada
yang tak kau dapatkan di mana
RIMBA
Di sana dia terjajah
Terapit oleh dua samudera
Bersembunyi dibalik semak
Tatkala singa menang
Gajah terkekang
Ular mengeluarkan bisa
Rimba raya
Dia dapat teman lalu tercampak
Bedebah-bedebah terus mengejar
Merangkak sambil terisak
Tatkala singa menang
Kuda berlarian
Burung terlepas sayap
Rimba raya
Dia, tetap berdiri di sana
JIKA
Jika ramai tak dapat mewarnai sunyinya kita
Maka biarkan warna memberi corak untuk keabuan ini
Jika aroma sejuk tak bisa tenangkan suasana hati kita
Maka biarkan segores senyum itu
Membagi ketenangan dalam pelaluan ini
Kita tak bisa bergandengan dan menyatu
Tetapi kita masih bisa menatap pada arah yang sama
Walau seiring itu tak mungkin
Tapi bercita-cita tak ada yang bisa menepisnya
Karena rasa sederhana ini
Hidup dan tertanam dengan penuh makna
*Nurmeli adalah mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh
EDITOR: JUNAIDI MULIENG