KATA Katamu, kataku.. Kataku, katamu.. Ku kata, kau kata.. Ketika kau dan aku berkata, Lalu, Siapa yang mendengar? DIAM Tak semua kata terucap Ucap tak mesti kata Setiap kata bermakna Baca beu abeh…!
Topik: Puisi
“Manusia Lupa”
Karya: Eka Dwika* Rapuh Jiwa tak berTuhan Dijadikan bumi bak pijakan Kadang hati melangit tinggi di awan Anggap dirinya suci tak terbantahkan Rapuh badan tak sembahyang Lima masa Baca beu abeh…!
Embun dan Rasa
Oleh: Eka Dwika Seperti embun, Bening tak bewarna, Hambar tanpa rasa, Begitulah adanya… Hadirnya sederhana, Tak ada yang istimewa, Warnanya bening bercahaya, Begitulah awalnya… Berbeda dengan rasa… Hadir atas nama Baca beu abeh…!
KEUMANG
Limong wate beuna ta ingat
Sabe jeut saat beusajan gata
Ceudah rupa hanya sesaat
Uroe kiamat bandum binasa
Bukan Kupu-kupu
Karya: Eka Dwika* Kata mereka aku kupu-kupu, Selalu hinggap pada akar yang salah, Mereka keliru aku hanya bunga penunggu, Justru merekalah kupu-kupu! Bunga tidak bisa sempurna, Namun bukan berarti pasrah, Baca beu abeh…!
Nyonya Bermahkota Konde
Karya : Nuril Hanafiah* Konde yang nyonya bangga, Kidung yang nyonya bicara, Dari sajak nyonya menohok kata, Telah mengusik raga muslim Indonesia, Nyonya ketahuilah, Adzan itu lebih merdu… Nyonya ketahuilah, Baca beu abeh…!
Selimut Putih
OLEH: IIS HARYANI* Terbujur kaku, Lidah kelu, Jantung terhenti berderu, Seakan dunia telah bisu… Raga ditelanjangi, Tubuh yang dibasuh , Kemudian dibungkus kain putih, Dan nama terukir tanda mati… Adakah Baca beu abeh…!
Tentang Dia
OLEH: EKA DWIKA* November membuka cerita Menebar rasa hingga ke seluruh relung jiwa Berdebar, lalu senyap menyepi Menenangkan hati yang kini masih sendiri Tentang dia Malam itu belum Baca beu abeh…!
Kata Hujan
OLEH: NURMELI* KATA HUJAN Kata hujan, aku ingin menyejukkan Namun matahari ingin menghangatkan Kata hujan, aku ingin membasahi Namun matahari ingin mengeringkan Kata hujan, aku ingin membajiri tanahmu Baca beu abeh…!
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.