BASAJAN.NET, Meulaboh– Sebagai upaya menangkal pendangkalan akidah di lingkungan sekolah, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Barat membedah buku bahan ajar Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, Rabu 13 Oktober 2021 tersebut, melibatkan berbagai unsur, di antaranya pengawas PAI, Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI dan penggiat literasi, serta penulis buku.
Adapun buku yang dibedah di antaranya, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada sekolah dasar (SD) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sekolah menengah pertama (SMP) kelas VII, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sekolah menengah kejuruan (SMK) kelas XI, dan buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sekolah menengah atas (SMA) kelas XII.
“Seluruh buku tersebut terbitan dari Percetakan Yudhistira,” ungkap Plh Kasi Pendidikan Agama Islam Kemenag Aceh Barat, Ikhwan Is.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Aceh Barat, Khairul Azhar mengatakan, bedah buku tersebut salah satu cara untuk memfilter berbagai konteks pendangkalan akidah.
“Seperti ungkapan ‘semua agama itu sama,’ itu harus benar-benar difilter,” tegasnya.
Menurutnya, menilai buku tidak cukup hanya dengan melihat pada penerbitnya, namun harus mengutamakan kualitas konteksnya dan benar-benar cocok diterapkan pada peserta didik.
“Utamakan buku yang memiliki sertifikasi MUI, karena ini buku pendidikan agama,” tambahnya.
Khairul berharap, setalah kegiatan tersebut akan melahirkan rekomendasi buku ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk diterapkan di seluruh sekolah Kabupaten Aceh Barat, sesuai dengan standar pendidikan agama Islam.[]
