BASAJAN.net, Meulaboh- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Hijrah Universitas Teuku Umar beserta organisasi kampus dan kepemudaan di Aceh Barat, melakukan aksi damai darurat kejahatan seksual, di depan kantor bupati setempat, Ahad 1 April 2018.
Puluhan massa tersebut menolak kehadiran lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Aceh. Mereka juga menuntut pelaksanaan syariat Islam secara kaffah dalam memberantas sek bebas dan berbagai maksiat di masyarakat.
Sebelum berorasi, mereka melakukan long march dari Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, jalan Manek Roo, jalan Swadaya dan jalan Nasional.
Ketua LDK Alhijrah UTU, Ibnu Maja dalam orasinya menuturkan, aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian generasi muda Islam Aceh Barat terhadap banyaknya kemaksiatan di Serambi Mekkah.
“Kaum LGBT ada ditengah-tengah kita, LGBT ada di sini. LGBT mengintai keluarga kita, oleh karena itu LGBT wajib dimusnahkan dengan penerapan Islam kaffah,” tegasnya.
Hal senada juga dilontarkan Sutriadi, orator lainnya, yang berpandangan bahwa persoalan LGBT dan maksiat lainnya di Aceh hanya bisa diselesaikan dengan penerapan syariat Islam secara total.
“Jika kita ingin negeri ini diberkahi. Satu-satunya solusinya adalah penerapan Islam secara kaffah,” teriaknya lantang.
Massa menyampaikan aspirasi mereka dengan beorasi secara bergantian. “Kami menginginkan penerapan syariat Islam secara kaffah,” teriak Nata Safandi.
“Saudaraku sekalian, mari kita nyatakan “Islam,” “Terapkan!” “Maksiat!” Tenggelamkan! “LGBT,” Lenyapkan! “Seks bebas,” Penjarakan!” lantangnya. Disambut pekik “Allahu Akbar! peserta aksi. []
Pengirim: Afriyanti Wardani
Editor: Junaidi Mulieng