BASAJAN.NET, Meulaboh- Sebagai radio perjuangan, RRI diharapkan bisa terus berinovasi dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Jika dulu, perjuangannya untuk mengusir penjajahan, hari ini RRI harus menjadi tameng terhadap penyebaran informasi palsu atau hoaks.
Hal tersebut disampaikan Pemerhati Radio asal Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Said Fadhlain, Jumat, 13 September 2024, dalam rangka HUT RRI ke-79.
“Sebagai masyarakat, saya percaya RRI akan selalu terdepan dalam menyampaikan informasi-informasi yang rahmatan lil alamin. Perjuangan itu adaptif dan dinamis sifatnya,” ungkapnya.
Menurut Said, dengan perkembangan teknologi informasi hari ini, radio dituntut untuk lebih adaptif terhadap perubahan. Jika tidak, maka radio juga akan mengalami nasib serupa seperti media cetak yang sudah banyak tergerus oleh perangkat digital.
“Ini adalah momen penting untuk merefleksikan peran RRI dalam konteks perkembangan teknologi dan perubahan cara kita mengakses informasi,” ujar Dosen Ilmu Komunikasi Fisip UTU itu.
Said menuturkan, era digital membawa banyak perubahan besar dalam cara kita mengakses dan berbagi informasi. Munculnya platform digital seperti media sosial, podcast, dan streaming, telah mengubah pola konsumsi media di masyarakat.
“Banyak orang lebih memilih mendapatkan informasi secara cepat dan instan melalui perangkat mobile,” sambungnya.
Selain itu, Said mengingatkan, era digital juga membawa tantangan terhadap kualitas dan kredibilitas informasi. Penyebaran informasi palsu atau hoaks menjadi masalah besar.
“Lembaga penyiaran harus berupaya keras untuk memastikan informasi yang mereka sampaikan akurat dan terpercaya,” tutupnya.[]
=====================
EDITOR: JUNAIDI MULIENG