Kepedulian Generasi Muda Terhadap Politik Masih Rendah

oleh -247 views
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Suwandi Sumartias, menyampaikan kuliah umum di Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Rabu 7 November 2018. (Basajan.net/Nat)

BASAJAN.Net, Banda Aceh- Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Suwandi Sumartias, menyampaikan kepedulian kaum muda, khususnya mahasiswa terhadap dunia politik di Indonesia masih sangat rendah. “Padahal mahasiswa merupakan generasi penerus politik di masa mendatang,” ujarnya.

Dalam kuliah umum tentang Komunikasi Politik Indonesia, di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, yang diikuti ratusan mahasiswa, Rabu 7 November 2018, Suwandi mengatakan, perguruan tinggi menjadi pintu sebuah perubahan dan mahasiswa merupakan potensi sumber daya manusia yang luar biasa untuk melakukan perubahan.

Karenanya, Suwandi mengusulkan, kampus harus punya pusat kajian yang benar-benar serius untuk memberikan pendidikan politik yang baik. Serta mengkaji bagaimana kearifan lokal dapat membuat sebuah kekuatan baru komunikasi politik. Pusat kajian tersebut nantinya harus menerapkan model problem solving atau pendidikan yang menjadi pemecahan masalah.

“Kampus menjadi motor penggerak ke arah yang lebih baik dalam pendidikan politik itu sendiri. Insan kampus harus konsen dalam hal pemecahan masalah bangsa, tidak boleh lagi apatis dan harus bersinergis dalam membangun bangsa,” kata Suwandi.

Menurut Suwandi, kesuksesan perpolitikan di suatu negara dapat dilihat dari, sukses tidaknya dalam membangun civil society yang damai dan sejahtera.

“Harusnya Indonesia seperti itu, sehingga masyarakatnya dapat menikmati pendidikan gratis, hidup damai, pengangguran diperhatikan, tapi kita masih jauh,” paparnya.

Suwandi mengatakan, politik di Indonesia saat ini masih memerlukan pembenahan dari berbagai aspek. Baik politisi maupun lembaga politiknya. Pembenahan harus dilakukan secara kritis, sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa pendidikan politik itu penting.

“Juga bagaimana menyadarkan tentang pentingnya literasi politik dan media, sehingga suatu saat nanti komunikasi politik menjadi sehat dan mencerahkan untuk pemberdayaan umat yang lebih baik, sejahtera dan damai,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry, Abdul Rani Usman berharap, kuliah umum tersebut dapat menjadi pendidikan politik bagi masyarakat kampus, yang kemudian mampu diteruskan kepada masyarakat luas.[]

 

 

Editor: Junaidi Mulieng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *