Foto: Ketua IBI Aceh, Syahbandi (tengah) /Putri Agus Silvia
Meulaboh- Guna meningkatkan kompetensi profesi bidan, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Aceh, akan mengupayakan hadirnya Fakultas Kebidanan di Aceh.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Ketua IBI Aceh, Ns Hj Syahbandi, S.Kep., pada pemembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) IBI Kabupaten Aceh Barat, di Aula Leguna Poltekkes Kemenkes Aceh, Meulaboh Aceh Barat, Jumat, 17 Maret 2017.
Menurut Syahbandi, tantangan IBI ke depan lumayan komplek. Terutama berkaitan dengan pendidikan kebidanan yang tidak sinergi dengan lahan praktek.
“Karenanya, kompetensi kibidanan sangat diutamakan. Jadi pre-service pendidikan bidang kebidanan harus diperkuat, sehingga bidan-bidan tidak ada yang partus pandang,” ungkapnya.
Partus pandang adalah kondisi dimana seorang bidan hanya sebatas melihat proses persalinan, tapi tak mampu membantu pasien.
Menurutnya, bidan merupakan tenaga medis yang paling memahami perempuan dan anak. Khususnya terkait ibu hamil dan persalinan.
“Bidan harus mengutamakan pasien atau masyarakat di atas kepentingan pribadi. Mengabdi dan mencintai dari hati,” ujarnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Asisten III Kabupaten Aceh Barat, Drs Thabrani Usman, Ketua IBI Aceh Barat, Safrida, SKM dan pengurus IBI kecamatan.
Bupati Aceh Barat, T Alaidinsyah, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III, Thabrani Usman, mengatakan, pemerintah Aceh Barat sangat mendukung program-program IBI, terutama terkait sosialisasi ASI eksklusif, menggalakkan posyandu dan memberi pelatihan kepada tenaga posyandu di desa yang terisolir.
“Saya berharap momentum Muscab ini bukan hanya menjadi ajang memilih pengurus, namun yang paling penting adalah menyusun program-program yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.[]
Editor: Rindi Purnama Putra