BASAJAN.NET, Aceh Besar- Bahasa Mandarin kini menjadi alat penting dalam politik dan bisnis global. Hal ini disampaikan oleh Direktur BKPBM Aceh, Abdul Rani Usman, saat membuka kuliah perdana Bahasa Mandarin Angkatan ke-7, Sabtu, 31 Agustus 2024, di Aceh Besar.
Menurut Rani, kebangkitan teknologi dan ilmu pengetahuan di China menjadi tantangan bagi dunia Barat, dan Indonesia perlu menjaga keseimbangan dalam hubungan bisnis dan politik global dengan Tiongkok.
Penguasaan Bahasa Mandarin dinilai penting, sebagai strategi Indonesia dalam mempertahankan posisinya di panggung internasional.
Ia juga menambahkan, minat remaja Aceh untuk belajar Bahasa Mandarin meningkat, seiring kebutuhan tenaga kerja yang mahir berbahasa tersebut di berbagai perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Aceh.
Sejak didirikan pada tahun 2011, Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Aceh telah meluluskan sekitar 70 orang, semuanya berhasil melanjutkan studi ke berbagai universitas di China.
Para alumni ini, kini kembali ke Aceh untuk mengajar, baik di kampus-kampus lokal maupun di BKPBM sendiri.[]
===================
EDITOR: JUNAIDI MULIENG