2021 Aceh Miliki Prodi Bahasa Mandarin

oleh -372 views
Dr A Rani Usman

BASAJAN.net, Banda Aceh- Tahun 2021 Aceh siap membuka program studi bahasa Mandarin di tingkat perguruan tinggi. Sampai saat ini terdapat sepuluh master lulusan dari beberapa perguruan tinggi di Tiongkok dan 60 mahasiswa asal Aceh yang sedang belajar di Negeri Tembok Raksasa itu.

“Sepuluh alumni tersebut sudah kembali ke Aceh dan mengabdi di beberapa perguruan tinggi di Aceh,” ungkap Direktur Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Aceh, Abdul Rani Usman, di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Jumat, 14 September 2018.

Selain 60 mahasiswa asal Aceh yang telah direkomendasinya sedang belajar di beberapa perguruan tinggi di Tiongkok dengan berbagai disiplin ilmu, tahun 2018 BKPBM Aceh juga mengirim 25 mahasiswa asal Aceh ke berbagai universitas di sana, dua di antaranya mengambil konsentrasi bahasa Mandarin.

Rani menyebutkan, 25 mahasiswa yang dikirim tahun 2018 tersebar pada beberapa universitas, antara lain lima di Changchun University untuk S1, satu orang di Huazhong University of Science And Technology, satu orang di Zhejiang Normal University pada konsentrasi Teknik Lingkungan, satu orang konsentrasi Psikologi Kesehatan, satu orang prodi Linguistik, tiga orang pada program doktor komunikasi dan beberapa lainnya di universitas lain.

“Tahun 2021 Aceh siap membuka program studi bahasa Mandarin, dengan sumber daya yang sedang dipersiapkan itu, baik yang khusus pada konsentrasi bahasa mandarin maupun prodi lainnya, karena mereka semuanya mampu berkomunikasi bahasa Mandarin,” kata Rani.

Rani menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan para mahasiswa dan siswa mewakili Aceh untuk mengikuti Chinese Bridge (Perlombaan Bahasa Mandarin) yang dilaksanakan oleh BKPBM Jakarta kerjasama dengan Kedutaan Tiongkok di Jakarta pada Mei 2019 mendatang.

Sebagaimana diketahui, setiap calon mahasiswa yang akan melanjutkan kuliah ke Tiongkok harus mampu bahasa mandarin dasar, selanjutnya akan dilanjutkan pada masing-masing kampus selama satu semester, karena seluruh proses belajar mengajar di sana menggunakan bahasa Mandarin.

“Oleh karena itu, kami berharap dukungan dari Pemerintah Aceh untuk memberi perhatian kepada mahasiswa yang akan dan sedang melanjutkan kuliah di China, serta mendukung program bahasa mandarin yang dikembangkan oleh BKPBM Aceh,” tutur Rani Usman.

Rani menyatakan, BKPBM Aceh merupakan cikal bakal proses pengiriman generasi muda Aceh untuk melanjutkan kuliah di berbagai universitas di Tiongkok.

“Kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk keberlangsungan program tersebut,” tutupnya.[]

 

Editor: Mellyan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *