Sofyan Djalil Ingatkan Mahasiswa Bahaya Jejak Digital

oleh -242 views

BASAJAN.Net, Banda Aceh- Menteri Agraria dan Tata Ruang (ART) dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan A Djalil mengingatkan mahasiswa agar lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarluaskan informasi melalui media sosial. Sebab jejak digital tersebut akan merekam seluruh aktifitas yang terhubung dengan internet.

“Saya ingin memberikan perspektif kepada generasi muda tentang perkembangan teknologi yang begitu cepat dan perubahan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Harus bijaksana dalam mengelola informasi,” ujar Sofyan Djalil kepada wartawan usai memberikan kuliah umum di hadapan dosen dan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, di Auditorium Prof Ali Hajsmy, Kamis 14 Februari 2019.

Sofyan Djalil mengatakan, sebagian masyarakat menelan hoax tersebut secara mentah-mentah. Karenanya ia berharap, mahasiswa sebagai agen perubahan dapat meneruskan informasi yang baik kepada masyarakat, serta mengajak untuk tidak mudah menerima informasi tanpa tabayyun.

Menurutnya, keberadaan media sosial sangat bermanfaat bagi kita saat ini. Baik untuk belajar maupun untuk kebutuhan informasi sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun media sosial juga sangat berbahaya jika disalahgunakan.

“Saya ingatkan bahwa apa yang kita baca, yang ditulis, yang di upload, yang di-download dan apa yang ditonton, itu merupakan jejak digital. Jejak digital tersebut tidak pernah terhapus selama-lamanya, tidak pernah terhapus,” tegasnya.

Sofyan Djalil menjelaskan, di era revolusi 4.0 ini jika ingin mencari kerja, salah satu hal yang utama ditelusuri adalah jejak digital, di sana akan terekam apakah seseorang itu pemarah, extremis, dapat bekerja sama atau tidak.

“Jika ingin sukses di masa depan, maka jaga betul apa yang anda tulis, jaga baik-baik apa yang anda forward, apa yang anda kirim dan bagikan dan seterusnya. Semuanya akan tercatat pada sistem, kapan saja orang ingin melihatnya dapat diketahui dengan mudah,” pesannya.

Rektor UIN Ar-Raniry, Warul Walidin mengatakan, pihaknya telah merancang sejumlah strategi yang realistis dan rasional dalam rangka pengembangan program-program akademik dan riset yang sejalan dengan konteks revolusi industri 4.0, antara lain integrasi, excellensi dan entrepreneurship.

Menurutnya, kebanyakan Perguruan Tinggi di era teknologi industri 4.0 dan ke depan 5.0, lemah di bidang technological dan communication skill, leadership, creativity and problem solving skill, appreciate behavior and attitude, responsibility, teamwork, ethics, hard working, smart working.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara kunjungan kerja Menteri ART-BPN di Aceh. Usai kuliah umum di UIN Ar-Raniry, Sofyan Djalil melanjutkan perjalanan ke Aceh Barat. Di sana ia juga menyampaikan kuliah umum bagi civitas akademik Universitas Teuku Umar dan khutbah Jumat di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh.[]

 

EDITOR: JUNAIDI MULIENG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.