Karya: Nurmeli*
Di batas kota
Cuaca tak bertuah
bersandar pada senja gerah
Barangkali kini ingatan hanya sebatas papan iklan
Saling silang membingungkan
Senja menghalang pandang
Pada kejauhan
Lalu lalang keramaian
Kabut asap menyusutkan diri seperti racun membuat mata rabun
Bukan kuning sebab membayang terang
Bukan pula merah yang kadang membuatmu terbakar
Di kota ini,
Kuperdengarkan padamu
Tentang cerita yang pernah lupa atau sengaja dilewatkan
Dalam dingin tanpa suara atau diam yang disembunyikan
Lagi, ini tentang senja yang selalu manis
meski nanar pada jingganya
Meski kemerahan liar dilangit cerah membiarkan bayang hilang
Walau senja yang lenyap
meninggalkan bekas dipelupuk mata
Suatu hari akan dirindukan
Ketika senja tenggelam dan tak akan kembali pulang
*Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh