BASAJAN.Net, Meulaboh- Tari Ratoh Jaroe selalu menjadi highlight program Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP). Delegasi Aceh patut bangga karena tarian Ratoh Jaroe dipelajari oleh semua delegasi. Tidak hanya Indonesia, tapi juga delegasi Australia.
“Mereka sangat bersemangat mempelajari budaya Indonesia,” ujar Rivana Amelia, peserta program AIYEP tahun 2018, asal Aceh, Selasa 12 Maret 2019.
AIYEP merupakan program pertukaran pemuda yang diselenggarakan atas kesepakatan Pemerintah Indonesia dan Australia. Program ini bertujuan mengundang pemuda-pemuda dua negara dengan harapan, dapat menjalin hubungan baik antar negara.
Menurut Rivana, program AIYEP memiliki durasi empat bulan. AIYEP sendiri terbagi menjadi dua fase, yaitu fase Indonesia dan fase Australia. Di masing-masing fase, dibagi lagi menjadi fase kota dan fase desa. Kegiatan AIYEP meliputi Courtesy Call, Institutional Visit, Culture Performance, Community Development, dan Homestay Program in Foster Family.
Kelebihan dari AIYEP, tidak hanya bertukar budaya, jalan-jalan, makan dan seru-seruan. Tapi ada fase serius. Peserta AIYEP juga bekerja selama di Australia.
“Saya bekerja di dua sekolah SD menjadi asisten guru bahasa Indonesia. Jadi hal yang paling menyenangkan tentang Australia ternyata, mereka juga mempelajari Bahasa Indonesia di sekolah,” ucap Rivana bangga.
Bagi Rivana, AIYEP tidak hanya menambah ilmu, tapi juga menambah relasi dan keluarga. Karena melalui program ini, ia kini memiliki keluarga angkat di Australia yang memang dipilihkan oleh AIYEP.
“Keluarga angkatnya juga dipilih. Mereka mengikutsertakan kita dalam pesta mereka, dengan syarat saling menghargai budaya dan nilai keagamaan,” tutupnya. []
WARTAWAN: OKA RAHMADIYAH
EDITOR: MELLYAN