BASAJAN.NET, Lombok- Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Ade Irma menyampaikan, penggunaan media sosial di kalangan Generasi Z (Gen Z) telah meresahkan orangtua di Aceh.
Hal itu disampaikan Ade Irma pada Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI) V, di Jayakarta Hotel Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang berlangsung 1-4 Oktober 2024.
Ade Irma menyampaikan makalah dengan judul, Fenomena Komunikasi Antarpribadi Gen Z dalam Mengurangi Dampak Negatif Media Sosial.
Dalam presentasinya, Ade mengungkapkan, masyarakat Aceh yang senantiasa menjunjung tinggi nilai sopan santun dan tata krama dalam berkomunikasi antara orang tua dan anak, nyaris tergerus karena pengaruh penggunaan media sosial.
Ade Irma menyebutkan, di antara pengaruh negatif media sosial yaitu, Gen Z lebih banyak mengobrol dengan warganet dibanding bersama orang tuanya di rumah.
“Gen Z lebih memilih menghabiskan waktunya untuk menggulir konten di Instagram, TikTok, YouTube, dan gaming online,” ungkapnya.
Katua Program Studi S2 Komunikasi dan Penyiaran Ilam Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh tersebut mengatakan, akibat penggunaan media sosial secara berlebihan, Gen Z menjadi tidak fokus dalam belajar dan merasa tidak perlu membaca.
Selain itu, Gen Z sering menganggap diri paling logis, paling benar, dan mengetahui banyak hal. Bahkan menjadi pribadi kurang pengetahuan, sehingga tidak peduli pendapat orang lain bahkan tuanya sendiri.
“Gen Z jadi lebih konsumtif, dan bermental lemah. Ada masalah sedikit perlu healing, dan sering berpikir secara berlebihan,” papar Ade.
Menurut Ade, perlu adanya komunikasi antarpribadi secara khusus antara orang tua dan anak. Hal itu penting untuk mengoptimalkan dampak negatif penggunaan media sosial pada remaja.
“Komunikasi antarpribadi berlangsung secara dialogis, dinamis, umpan balik yang tinggi, dan persuasive,” tambah Ade Irma.
Konferensi tersebut diikuti 130 peserta dari Prodi KPI S1, S2 dan S3 seluruh Indonesia. []
==================
EDITOR: JUNAIDI MULIENG