Gubernur Harap NU Aceh Perkuat Kaderisasi

oleh -258 views
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Aceh ke-14 di Hotel Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, Jumat, 25 Desember 2020. (BASAJAN.NET/ISTIMEWA)

BASAJAN.NET, Banda Aceh- Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengharapkan Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Aceh untuk memperkuat kaderisasi.

“NU dituntut untuk mampu memperkuat sistem kaderisasi yang unggul agar semangat perjuangannya tetap terjaga,” kata Nova Iriansyah.

Hal tersebut disampaikan Nova Iriansyah saat membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Aceh ke-14 di Hotel Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, Jumat, 25 Desember 2020.

Nova mengatakan, Aceh merupakan daerah pertama menyumbangkan keislaman di bumi pertiwi ini. Oleh karenanya, nilai-nilai keislaman yang ada di Aceh harus dijaga dan dilestarikan sebaik mungkin sebagai daerah modal.

“Kami merasa bahagia, apalagi di tengah suasana pandemi Covid-19, kita dapat berkumpul bersama di sini bersama para ulama dalam rangka acara mulia, semoga berjalan dengan sukses dan menghasilkan manfaat bagi masyarakat,” kata Nova

Selain itu, Nova mengapresiasi dan berterimakasih kepada NU Aceh yang selama ini bisa diajak untuk saling berdiskusi dan mencari solusi, terhadap pengelolaan suatu permasalahan dengan baik, dan bisa menerima berbagai perbedaan.

“Pemerintah Aceh masih butuh sentuhan NU, peran NU dalam pembangunan dibutuhkan sepanjang masa,” ucapnya yang juga sebagai kader NU itu.

Sementara itu, Ketua PBNU, Marsyudi Syuhud menyebutkan, Nahdlatul Ulama (NU) didirikan oleh para kyai-kyai di pesantren sebelum Indonesia merdeka. Para ulama terdahulu memimpikan untuk bisa mendirikan negara, yang ketika itu belum ada negara.

“Peran para ulama atau para Nahdliyin disini begitu besar dan penting terhadap lahirnya Indonesia,” tambahnya,

Marsyudi, meminta pengurus NU untuk terus aktif berdakwah di tengah masyarakat dan menyebarkan pesan-pesan moral dalam rangka menjaga dan mengawal bangsa ini dengan baik sesuai titah ulama dan agama.

Selain itu, Ketua Syuriyah, Nuruzzahri Yahya berpesan agar para kader dapat mengembangkan diri dan menjaga identitas dan agama dengan baik.

“NU adalah lembaga yang besar di Indonesia ini, peran kita dan sinergi sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan beragama di tengah masyarakat,” jelas Waled NU.

Senada dengan hal itu, Ketua PWNU Aceh, Faisal Ali mengajak kader NU untuk membagun ukhwah dan kebersamaan, guna membangun agama dan negara tercinta. 

“Tanfidziyah pasti harus menjalankan amanah dari Syuriyah, dan komitmen itu tetap kami jaga dalam pelaksanaan tugas di NU, baik dengan suka maupun duka untuk mewujudkan visi misi lembaga,” ungkap Lem Faisal.

Ketua Panitia, Iskandar Zulkarnaen menyebutkan, Konferwil PWNU Aceh merupakan ajang pergantian masa kepengurusan NU Aceh 2014-2020. Selain pemilihan Ketua PWNU Aceh dan penyusunan program kerja, juga akan ada sosialisasi penanganan Covid-19 di Dayah juga akan diisi dengan pembahasan Bahtsul Masail tentang Status hukum Game Online.

Kegiatan dilaksanakan 25-27 Desember 2020, diikuti oleh masing-masing 3 orang peserta dari 23 Pengurus Cabang NU di Kabupaten/Kota di Aceh dan digelar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, bertema “Membangun Komitmen Nahdlatul Ulama Aceh untuk Penanggulangan Covid-19.”

Usai pembukaan, juga langsung digelar samadiyah atau doa untuk para korban Tsunami Aceh dan para Nahdliyin yang telah meninggal dunia.[]

 

 

EDITOR : RAHMAT TRISNAMAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.