BASAJAN.NET, Meulaboh- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh kembali menggelar Dirundeng International Conference on Islamic Studies (DICIS) pada 27-28 September 2022.
Ini merupakan kali ketiga konferensi internasional secara daring itu dilaksanakan. Adapun DICIS tahun ini, tema yang diangkat yaitu Moderasi dan Entitas Aceh di Asia Tenggara.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, The 3rd DICIS juga menghadirkan para pembicara dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Dubai, Yaman, Tunisia, dan Indonesia. Mulai dari peneliti hingga praktisi seni.
“DICIS tahun ini akan menjadi kegiatan puncak Milad STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh,” kata Ketua 3rd DICIs, Khairuddin Hasan.
Khairuddin menyampaikan, untuk pengumpulan abstrak telah dimulai sejak Juli hingga 12 September 2022.
Penerimaan abstrak diumumkan pada 15 September 2022. Kemudian presentai pada tanggal 27-28 September 2022 dan penerimaan full paper pada 10 Oktober 2022.
“Peserta akan mendapatkan e-sertifikat, para presenter dapat memilih antara e-proceeding atau memuat tulisan mereka dalam jurnal nasional terakreditasi,” terang Khairuddin.
Ia menambahkan, DICIS merupakan wujud dari keseriusan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dalam memberikan kontribusi pemikiran bagi Aceh, dan Indonesia secara umum.
Bahkan, lanjut Khairuddin, DICIS kali ini juga secara khusus membahas tentang moderasi beragama bersama para pakar di bidangnya, pada 29 September 2022 (extra day).
Menurut Khairuddin, terdapat banyak hal esensial yang akan didiskusikan bersama para pakar di bidangnya. Seperti aspek pendidikan, hukum Islam, turats, sufisme, keuangan syariah, hingga isu gender.
Ia berharap, konferensi ini akan menjadi wadah bagi para akademisi dan masyarakat umum dalam elaborasi dan berbagi ide baru untuk perbaikan bersama ke depan.
“Kami mengajak para akademisi, pemerintah, swasta, hingga masyarakat umum dan mahasiswa untuk ikut serta berkontribusi dan meramaikan kegiatan ilmiah ini,” ujarnya. []
=======================================
PENULIS: MELLYAN
EDITOR: JUNAIDI MULIENG
