BASAJAN.NET, Lhokseumawe- Para atlet tinju putra dan putri dari kabupaten/kota se-Aceh akan saling bertarung untuk memperebutkan tiket Pekan Olahraga Aceh (PORA) Pidie Tahun 2022. Ajang Prakualifikasi (Pra-PORA) Tinju Aceh tersebut akan berlangsung 1 hingga 7 November 2021, di Hotel Lido Graha, Lhokseumawe.
Ketua Umum Persatuan Tinju Seluruh Indonesia (Pertina) Aceh, Azhari menyebutkan, para atlet yang ikutserta dalam ajang Pra-PORA kali ini berjumlah 110 orang dari 17 kabupaten/kota di Aceh.
Azhari menyebutkan, pada 25 kelas yang dipertangkan, masing-masing kelas tersedia delapan tiket menuju PORA Pidie tahun 2022, ditambah dengan quota tiket tuan rumah.
Ia mengingatkan, agar Pra-PORA harus dijalankan dengan mengedepankan prinsip sportifitas. Dirinya tidak akan mentolerir apabila ada yang dirugikan.
“Saya ingatkan, agar penilaian dalam setiap pertandingan harus dengan sikap profesional,” tegas Azhari.
Momen Kebangkitan Tinju Aceh
Sementara itu, Ketua Harian KONI Aceh Kamaruddin Abu Bakar, meminta kepada Pertina Aceh agar menjadikan ajang Pra-PORA Tinju tahun 2021 sebagai momen kebangkitan. Sebab, pada PON XX tahun 2021, Cabang Tinju Aceh gagal meraih tiket ke Papua.
“PON berikutnya pada tahun 2024, Aceh akan menjadi tuan rumah bersama Sumatera Utara, cabang tinju dipertandingkan di Sumatera Utara,” kata Kamaruddin yang akrab disapa Abu Razak, saat membuka Pra-PORA Tinju, Senin sore, 1 November 2021.
Sebagai tuan rumah PON 2024, Abu Razak memendam harapan besar agar cabang tinju Aceh dapat menjadi salah satu penyumbang medali bagi Aceh. Karenanya, ia menginginkan segala persiapan harus dimulai secepat mungkin, salah satunya melalui ajang Pra-PORA Tinju Aceh tahun 2021.
Menurut Abu Razak, pada dua PON terakhir, prestasi Aceh terus menanjak. Pada PON 2016 di Jawa Barat, Aceh berada di rangking 17 dengan raihan delapan emas, tujuh perak dan sembilan perunggu. Kemudian di PON 2021 Papua, Aceh naik ke rangking 12 dengan raihan 11 emas, enam perak, dan 10 perunggu.
Pihaknya bertekad, pada PON XXI tahun 2024 nanti, rangking dan medali yang didapat Aceh akan lebih bertambah dari PON sebelumnya.
“Karena itu butuh dukungan dari semua cabang olahraga, termasuk dari Pertina Aceh,” sebut Abu Razak.[]
