BASAJAN.NET, Meulaboh– Kini, gelar sarjana saja tak lagi cukup untuk bersaing. Tantangan moral di tengah arus digital dan tuntutan global, mengharuskan lulusan perguruan tinggi tampil lebih dari sekadar cerdas, tapi juga tangguh secara karakter.
Pesan itu mengemuka dalam Yudisium 119 Sarjana STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Kamis, 24 Juli 2025.
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Syamsuar mengingatkan, kelulusan bukan akhir perjalanan.
“Mendidik akhlak tak cukup empat tahun. Dunia luar menuntut lebih, iman yang kokoh, akal yang sehat, dan sikap yang bijak,” ujar Syamsuar di hadapan para lulusan.
Selain itu, kata Syamsuar, sangat penting untuk menciptakan persatuan, baik dalam lingkup kecil maupun besar.
“Musuh internal itu hawa nafsu, musuh eksternal bisa datang dari mana saja,” lanjutnya.
.
Bahasa Asing Jalan Menuju Panggung Global
Orasi ilmiah yang disampaikan Zikriati, membuka dimensi lain dari tantangan komunikasi global hari ini. Menurutnya, bahasa asing bukan hanya alat, tapi juga etika, jendela, sekaligus senjata.
“Jika jalan ilmu hari ini ditempuh melalui jurnal berbahasa Inggris, konferensi internasional dan kerja kolaboratif lintas negara, maka penguasaan bahasa asing satu keharusan,” ucap doktor Bahasa Arab itu.
Zikriati mengatakan, pentingnya membangun kultur kampus yang terbuka terhadap program bilingual, klub debat internasional, hingga publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.
Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Erizal menyebutkan, dari 119 lulusan, sebagian besar berasal dari Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, yaitu 76 lulusan. Kemudian 32 dari Syariah dan Ekonomi Islam, dan 11 dari Dakwah dan Komunikasi Islam.
Erizal berharap, agar para lulusan bisa menerjemahkan ilmunya ke dalam tindakan nyata di masyarakat.[]
============
KONTRIBUTOR: MULIADI
EDITOR: JUNAIDI MULIENG