Ratusan Pakar Isi Konferensi Internasional di UIN Ar-Raniry

oleh -286 views
Prof Anthony Reid memaparkan materi sebagai keynote speaker pada Konferensi Internasional di UIN Ar-Raniry, Kamis 9 Agustus 2018. (Basajan.net/Nat Riwat)

BASAJAN.net, Banda Aceh- Ratusan pakar dari berbagai disiplin ilmu paparkan makalah pada Konferensi Internasional yang digelar di Auditorium Ali Hasjmy Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Konferensi tersebut merupakan gabungan antara Ar-Raniry International Conference on Islamic Studies (ARICIS) II dan International Conference on Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) VII.

Ketua Panitia, Teuku Zulfikar, Kamis 9 Agustus 2018 mengatakan, konferensi internasional 2018 ini merupakan salah satu kegiatan akbar yang dilaksanakan di UIN Ar-Raniry. Hal ini dikarenakan dua konferensi ARICIN II dan ICAIOS VII dilaksanakan secara bersamaan.

ARICIS merupakan konferensi reguler yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh UIN Ar-Raniry. Sementara ICAIOS merupakan konferensi internasional yang dibentuk oleh tiga perguruan tinggi di Aceh, UIN Ar-Raniry, Unsyiah dan Unimal.

“Ini merupakan konferensi internasional yang sangat bersejarah,” ungkap Zulfikar.

Ia menyebutkan, pada tahun 2018 UIN Ar-Raniry menjadi tuan rumah ICAIOS VII, sehingga konferensi internasional ini digabung dengan ARICIS II. Temanya disesuaikan dengan sejarah, indentitas, budaya, ekonomi, politik, serta bagaimana melihat dan mempertahankan keislaman. Seminar tersebut bertajuk Islam and Social Justice: Toward Sustainable Peace in Regional and Global Context.

Zulfikar menambahkan, konferensi tersebut berlangsung selama seminggu, dengan presenter dari dalam dan luar negeri. Beberapa peserta datang dari Findlandia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Turki. Sementar dari tingkat nasional hadir dari Malang, Bogor, Jakarta, Pare-pare serta dari beberapa kota di Sumatera.

Keseluruhan presenter berjumlah 105 orang mempresentasikan makalahnya dalam berbagai panel yang telah ditentukan panitia. Konferensi ini dibagi beberapa tepologi, pertama presentasi oleh dua orang keynote speaker, lima orang invited speaker, lima orang featured speaker selanjutnya juga ada sejumlah presenter dan invited panel.

Selain dua keynote speaker yakni Anthony Reid, ahli sejarah Aceh dan Asia Tenggara dan Eko Prasojo, ahli administrasi dari UI Jakarta, hadir juga pemakalah lainnya seperti Yusny Saby dari UIN Ar-Raniry, Farid Sufian Shuaib dari International Islamic University Malaysia (IIUM) serta puluhan pemakalah lainnya.

Menurut Zulfikar, secara umum para pemakalah membahas tentang keislaman, politik serta perdamaian. Misalnya Anthony Reid, dalam papernya menjelaskan tentang peran penting Aceh dalam sejarah Asia Tenggara. Sementara Yusny Saby menekankan pentingnya moderatisme Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menyajikan dasar-dasar Islam Moderat yang bersumber dari Al-quran, hadits, dan penafsiran para ulama terdahulu. []

 

Editor: Junaidi Mulieng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *