Oleh: Eka Dwika Seperti embun, Bening tak bewarna, Hambar tanpa rasa, Begitulah adanya… Hadirnya sederhana, Tak ada yang istimewa, Warnanya bening bercahaya, Begitulah awalnya… Berbeda dengan rasa… Hadir atas nama Baca beu abeh…!
Tag: Puisi
KEUMANG
Limong wate beuna ta ingat
Sabe jeut saat beusajan gata
Ceudah rupa hanya sesaat
Uroe kiamat bandum binasa
Bukan Kupu-kupu
Karya: Eka Dwika* Kata mereka aku kupu-kupu, Selalu hinggap pada akar yang salah, Mereka keliru aku hanya bunga penunggu, Justru merekalah kupu-kupu! Bunga tidak bisa sempurna, Namun bukan berarti pasrah, Baca beu abeh…!
Selimut Putih
OLEH: IIS HARYANI* Terbujur kaku, Lidah kelu, Jantung terhenti berderu, Seakan dunia telah bisu… Raga ditelanjangi, Tubuh yang dibasuh , Kemudian dibungkus kain putih, Dan nama terukir tanda mati… Adakah Baca beu abeh…!
Tentang Dia
OLEH: EKA DWIKA* November membuka cerita Menebar rasa hingga ke seluruh relung jiwa Berdebar, lalu senyap menyepi Menenangkan hati yang kini masih sendiri Tentang dia Malam itu belum Baca beu abeh…!
Sebuah Tanya
Karya: Nuril Hanafiah* Tadi kulihat ia sedang menangis Ia menangis karena cintanya yang teramat sangat Apa kau mengingatnya? Seorang perempuan yang mencintaimu utuh, menyeluruh Yang menyerta-mertakan hatinya padamu Baca beu abeh…!
Rencana Ilahi
Karya : Rahmat Trisnamal* Gema merdu dari pengeras suara Di ufuk barat tampak rona mega Terhenti sesaat aktifitas manusia Demi menunaikan tugas pencipta Sungguh agung sang Kuasa… Seringkali timpakan duka, Baca beu abeh…!
Bayangan Semesta
Karya: Asha Amiella* Aku tak tahu… Mengapa mataku perih hingga berlinang air mata Entah karena hembusan debu atau berita Nyatanya kembali aku meragu… Aku ingin pergi, Tapi bukit menghalangi Aku Baca beu abeh…!
Di Paruh Waktu
Karya: Nurmeli* Semerbak wangi, duri ditangkai melukai jari Kelopak merah dalam gelas kaca yang terisi air Begitu bangganya engkau dijadikan hiasan Diatur dengan hati-hati Dikemas setiap hari Dari balik jendela Baca beu abeh…!
Karena Aku Menyukaimu
Karya: Nurmeli* Karena aku menyukaimu Sebab itu aku selalu bercerita tentangmu Melukiskan warnamu Melamuni paras tertatamu itu dari memar pada jingganya Kutuliskan tentangmu dalam buku harianku Karena aku menyukaimu Sebab Baca beu abeh…!
Rinduku pada Lelaki yang Lahir Antara Senin dan Minggu
Karya: Dian Ayu N* Kulihat hari: senyum manismu Lelaki yang lahir Antara senin dan minggu Membuat garis-garis kerinduan Cahaya wajahmu tak selalu hadir di mata Namun bersemedi di hati bersama Baca beu abeh…!
Gelisah Ku
Karya: Nurmeli* Aku tersentak Setelah membuatmu luka Ini bukan kali pertama Barangkali ketiga Lihatlah aku mulai kebingungan Mencari cara supaya kau maafkan Pernah dulu ketika aku kegirangan Aku melihat senyummu Baca beu abeh…!
- 1
- 2
- 3
- Berikutnya