Zulfa Juara Satu Pustakawan Berprestasi Nasional

oleh -187 views
Dirjen Pendis Kemenag Muhammad Ali Ramdhani menyerahkan piagam kepada Zulfa Azizati, Selasa, 30 November 2021. (BASAJAN.NET/ISTIMEWA)

BASAJAN.NET, Banda Aceh- Zulfa Azizati berhasil meraih juara satu Pustakawan Berprestasi Nasional Tahun 2021. Keputusan tersebut diumumkan pada puncak peringatan Hari Guru Nasional ke-76  dan ajang penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah berprestasi Tahun 2021 di Holiday inn hotel Jakarta Selatan, Selasa malam, 30 November 2021.

 Zulfa Azizati yang juga salah satu Alumni Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh menjelaskan, ajang pemilihan pustakawan berprestasi Madrasah tingkat Nasional tahun 2021 sebelumnya telah melalui serangkaian tahapan penilaian mulai dari verifikasi administrasi, portofolio dan karya tulis ilmiah.

“Alhamdulillah, tahapan pertama masuk nominator 5 besar dan berhak mewakili Provinsi Aceh pada Grand final Anugerah GTK Madrasah Berprestasi 2021 yang berlangsung pada 28 – 30 November 2021 di Jakarta,” kata Zulfa Azizati dalam keterangan tertulis, Rabu 1 Desember 2021 di Jakarta.

Dalam ajang tersebut, Gadis kelahiran Aceh Besar, 03 Juni 1989 ini melakukan presentasi best practice dengan judul Implementasi Uduri (User Education of Library) dalam Pengenalan Program Unggulan Perpustakaan MTsN 4 Banda Aceh dan untuk judul tulisan feature dengan tema “Literasi di Bumi Seuramoe Mekkah”.

Selain Zulfa, juara kedua berhasil diraih Fitri Sarifah Roja dari MAN Ende Nusa Tenggara Timur, juara ketiga Dharma Harfin dari MTs Al-Falah Arungkeke Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk harapan 1 dan 2 diraih oleh Edta Fatchur Rochmah dari MAN Kota Mojokerto Jawa Timur dan Agustina daro MTs Subulussalam Sumatera Selatan.

Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) Aceh Nazaruddin Musa mengatakan, di era sekarang ini perpustakaan harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi agar bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

Menurut Nazar, seiring perubahan paradigma transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial setidaknya ada empat transformasi yang harus dilakukan oleh Pustakawan dan Pengelola Perpustakaan baik Sekolah/Madrasah maupun Perguruan Tinggi.

Adapun empat transformasi tersebut yaitu, transformasi pola pikir (mindset),  transformasi fasilitas, merubah orientasi berpikir dari orientasi berbasis kepada pribadi atau organisasi (person/institution oriented) ke masyarakat atau pengguna perpustakaan (society/user oriented) dan berupaya memenuhi keperluan pengguna atau masyarakat.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.