Tingkatkan Kualitas Bacaan Al-Quran Lewat Mukhayyam

oleh -184 views
Tingkatkan Kualitas Bacaan Al-Quran Lewat Mukhayyam
Masyarakat Aceh Barat mengikuti Mukhayyam Al-Quran yang diadakan Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Aceh Barat, Jumat, 8 April 2022. (BASAJAN.NET/ISTIMEWA).

BASAJAN.NET, Meulaboh- Demi meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan Al-Quran masyarakat Aceh Barat, pengurus Daerah Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Aceh Barat mengadakan kegiatan mukhayyam al-Quran yang akan dilaksanakan selama tiga hari dua malam, 8-10 April 2022.

 Kegiatan diadakan di lingkungan sekolah Yayasan Al-Maghribi, Gampa, Meulaboh, dengan tema “Menghiasi Ramadhan dengan Al-Quran” yang akan diikuti 200 peserta se-Aceh Barat.

“Kita maksimalkan program ini untuk meningkatkan kualitas hafalan dan bacaan Al-Quran kita semua, oleh karenanya diharapkan semua peserta mengikuti kegiatan ini dengan anstusias dan totalitas,” ujar Teungku Fauzi selaku panitia kegiatan.

Salah satu yang menjadi fokus utama dalam kegiatan mukhayyam Al-Quran adalah Tahsin (memperbaiki bacaan Al-Quran) yang dibimbing oleh para mentor yang mumpuni.

Selain itu, peserta juga di tuntut dapat menambah hafalan Al-Quran dan khatam tilawah 30 Juz selama tiga hari, yang dibarengi dengan ibadah-ibadah lain, seperti tarawih berjamaah, qiyamul lail, shalat sunnah dhuha dan kajian tafsir setiap setelah salat subuh.

Pembina IKADI Aceh Barat, Tgk. Surianto Sudirman dalam taujihnya mengharapkan interaksi masyarakat Aceh dengan Al-Quran dapat kembali sebagaimana generasi salaf dan khalaf.

Menurutnya, kejayaan Islam hanya dapat dikembalikan melalui marji’iyah (referensi) yang kebenarannya mutlak, dan itu adalah Al-Quran.

“Referensi itu ada ditengah-tengah kita, sedangkan kita tertidur di tengah referensi itu. Padahal orang lain mencari referensi tersebut untuk keluar dari kegelapan,” ujarnya.

Surianto mengatakan, mukhayyam Al-Quran adalah salah satu ciri khas kegiatan IKADI saat Ramadan, sebagai bulan diturunkannya Al-Quran.

“Al-qur’an itu sumber segala sumber, hanya saja kita yang tidak tahu. Maka sudah seharusnya kita meningkatkan kembali kebersamaan dengan Al-Quran secara lebih intens,” tegasnya.

Menurutnya, ketika Al-Quran sudah dibaca dengan benar, beserta tajwid dan hukumnya, maka akan ditemukan penjelasan para ulama terkait ribuan mutiara yang terkandung di dalam Al-Quran.

“Membaca Al-Quran itu wajib dengan tajwid. Jika tidak bisa secara nadzhari (teori), maka minimal di mukhayyam bacaan Al-Quran kita bisa terperbaiki secara aplikatif,” jelas Surianto.[]

==================

EDITOR: MELLYAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.