BASAJAN.NET, Meulaboh- Lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh diharapkan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai istikamah, kejujuran dan keadilan. Nilai-nilai tersebut sebagai bentuk integritas seorang sarjana ketika kembali ke masyarakat.
“Kami berharap ijazah kesarjanaan tertulis dalam raga anda dan menjadi soft-skills untuk membentuk mental baja,” ujar Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Inayatillah pada yudisium sarjana angkatan XII, Rabu, 9 Maret 2022, di halaman gedung Syariah dan Ekonomi Islam.
Inayatillah menyampaikan, di tengah pergolakan dunia yang semakin ketat, penting bagi seorang sarjana untuk memiliki integritas mulia dengan pendirian kuat, jujur dan adil dalam bertindak.
“Ilmu yang sudah anda dapatkan di kampus ini, harus digunakan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang semakin komplek ke depan,” pesannya.
Menurut Inayatillah, belajar adalah satu peristiwa mental atau proses internal yang tidak hanya melibatkan hubungan stimulus dan respon, tapi lebih dari itu.
Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan kegiatan berpikir yang kompleks dan juga dorongan mental yang dikendalikan oleh otak dan kehalusan budi untuk diniatkan membantu sesama.
“Hari ini lengkap sudah kompetensi anda sebagai seorang sarjana. Namun sekali lagi, karir anda tidak boleh terhenti, istikamah-lah dalam mempelajari segala hal,” ucapnya.
Inayatillah menambahkan, begitu juga halnya dengan nilai kejujuran dan keadilan yang semakin hari semakin terkikis dari kehidupan masyarakat. Setiap lulusan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh harus hadir sebagai pembeda di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kelembagaan, Mukhsinuddin dalam laporannya menyampaikan, pada yudisium semester ganjil tahun akademik 2021/2022 ini, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh meluluskan 157 sarjana. Keseluruhan lulusan tersebut terdiri dari Jurusan Tarbiyah dan Keguruan 89 orang, Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam 9 orang dan Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam 59 orang.[]