Karya: Nuril Hanafiah*
Tadi kulihat ia sedang menangis
Ia menangis karena cintanya yang teramat sangat
Apa kau mengingatnya?
Seorang perempuan yang mencintaimu utuh, menyeluruh
Yang menyerta-mertakan hatinya padamu berlabuh
Sejak mengenalmu pada tahun-tahun lalu
Ia menempatkanmu di khisal qalbu paling hulu
Goresan-goresan penanya bukan untukmu
Tapi tercipta karenamu
Mungkin kamu sering mengatakan bahwa ia aneh
Karena ia sering meminta maaf atas kesalahan-kesalahan kecilnya
Mungkin kamu juga sering bosan, dengan tingkahnya yang ceroboh
Ia bertingkah bodoh agar kamu tertawa
Katanya, kebahagiaannya adalah melihatmu tertawa
Baru saja ia hampir kehilangan nafasnya
Karena sikapmu yang begitu dingin padanya
Ia bertanya-tanya
‘Ada apa?
Apa aku melukainya?’
Perlahan,
Duniamu tak menyertakan tentangnya
Kamu sibuk berpetualang
Dan ia terlupakan
Apa kamu mengingatnya?
Seorang perempuan yang sering bertanya
bagaimana kabarmu?
Perempuan yang begitu sangat resahnya
Hingga, mungkin kau pernah bosan dengannya
Apa kau mengingatnya?
Seorang perempuan yang rela rapuh
Agar kami tetap utuh
Ia mencintaimu dengan sungguh
Hari ini ia menangis
Aku menyaksikannya,
Miris, menuai tangis
Karena tak bisa memenangkan hatimu
Hari ini, aku juga dengar ia meminta izin padamu bukan?
agar diizinkan tetap mencintaimu
Meski jatuh dan sendirian
Terimakasih telah membuatnya percaya diri
mencintai, serta memilikimu secara sendirian
Tak masalah baginya
Nanti saat kau datang
Pandang kedua matanya
Di sana ada begitu banyak cinta
* Siswa Basajan Creative School Kelas Sastra