RTQ Woyla Lepas Puluhan Generasi Quran

oleh -285 views
Santri foto bersama dengan Kepala Kankemenag Aceh Barat, Samsul Bahri dan Pimpinan RTQ Babul Ilmi, Umran, Senin 21 November 2022. (BASAJAN.NET/ISTIMEWA)

BASAJAN.NET, Meulaboh- Rumah Tahfidz Quran (RTQ) dan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat melepaskan puluhan generasi quran.

Prosesi wisuda terpadu tersebut berlangsung di Gedung Serba Kantor Kecamatan Woyla, Senin 21 November 2022.

Koordinator Wisuda Terpadu, Umran menyebutkan, prosesi wisuda tersebut diikuti oleh 52 santri dari tiga lembaga pendidikan alquran (LPQ), terdiri dari 25 santri RTQ Babul Ulum, 21 santri TPQ Babul Ilmi, 3 santri TPQ Al-Ikhlas, dan 3 santri TPQ An-Nur.

“Ini salah satu upaya membumikan alquran pada generasi milenial,” tambah Umran yang juga sebagai Mudir (Pimpinan) RTQ Babul Ulum.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, Samsul Bahri mengapresiasikan pelaksanaan wisuda terpadu tersebut. 

Menurutnya hal tersebut membuktikan bahwa kerjasama dan kolaborasi masyarakat dalam membentuk generasi qurani yang berkarakter masih sangat tinggi.

“Dengan kerjasama dan kolaborasi, tentunya sebesar apapun target yang direncanakan, pasti sangat mudah untuk diraih,” tambahnya.

Samsul mengingatkan, di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini harus dihadapi dengan baik, dengan terus menanamkan nilai-nilai alquran ke dalam diri generasi, jika tidak pengaruh teknologi tersebut akan membawa dampak negatif terhadap perubahan generasi.

“Rendahnya literasi alquran di kalangan generasi muda dapat menimbulkan berbagai penyimpangan, seperti krisis akhlak, pelemahan karakter, bahkan radikalisasi agama,” tambahnya.

Samsul menyebutkan, berdasarkan hasil riset Institut Ilmu Alquran (IIQ) pada tahun 2018 lalu, tercatat 65 persen masyarakat Indonesia masih tergolong buta huruf alquran. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi semua pihak, baik keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat.

Ia menjelaskan, literasi alquran tidak hanya dituntut untuk mampu membaca alquran saja, namun juga harus mampu menulis, menerjemahkan, memahami makna, serta mentadabburinya. Artinya, alquran tidak hanya berperan sebagai bacaan dan hafalan saja, melainkan esensi dari alquran itu sendiri yakni mengaplikasikan nilai-nilai dari kandungannya dalam setiap sendi kehidupan.

“Banyak disiplin ilmu yang lahir dari kajian alquran. Alquran sangatlah relevan sepanjang masa. Kemajuan dan kehebatan alquran pun mampu menjadi inspirasi kemunculan peradaban dunia,” jelasnya.

Samsul berharap, generasi di Kabupaten Aceh Barat khususnya akan terus melahirkan generasi qurani, serta mampu membumikan nilai dan kandungan alquran di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Mari bersama-sama kita Berantas Buta Aksara literasi Alquran di Bumi endatu tercinta ini. Semoga santri yang diwisuda menjadi generasi cemerlang dan menjadi bibit unggul, serta menjadi revolusi dunia dalam menerapkan kandungan alquran di berbagai lini kehidupan,” tambahnya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.