Karya: Nuril*
Derap langkah kali ini
Dengarkan aku
Pada tajamnya kaki hujan yang jatuh
Biar sedikit ku curahkan
Hati..
Kali ini bukan tentang semilir angin rindu
Juga bukan tentang senja dengan gradasi emas memerah saga
Tentang air mataku yang jatuh kala itu
Tertitip sesal teramat sesal.
Kemarilah hati, agar sedikit ku bisikkan
Aku pernah tahu tentang apa yang sekarang sangat kau penasarankan
Aku pernah menjadi siapa saja
Aku pernah menjadi apa saja
Siap, hingga jera terluka karena asmara
Lupa, buta bahkan tuli terhadap asma-Nya
Sekejap saja, segalanya bak noda dengan segala noktah
Tapi sudahlah hati,
Pada sajak ini, ingin ku ceritakan tentang tenang yang amat menenangkan
Percayakah kau pada hadiah terindah?
Dari seorang tuan untuk hambanya
Percayakah kau pada hidayah?
Dari Tuhan untuk yang dicintai-Nya
Percayalah hati
Yang saat ini kau lakoni, bukan kebahagiaan sejati,
Segala yang membuatmu jauh dari Rabbi,
Hati,
Adakah yang lebih baik menerima kembalinya kita daripada baik-Nya Allah menerima kita?
Dia yang membuka pintu-Nya
Terbentang dari barat hingga ke timur bumi,
Lalu kenapa enggan memasukinya?
Hati,
Mari perbaiki apa-apa yang pernah salah,
rapikan apa-apa yang berantakan
Hati,
jaga Hati mu baik-baik.
*Mahasiswi Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh
Mantap dan Luar Biasa terus ditingkatkan dan di kembangkan…