Peserta KPM STAIN Meulaboh Dibekali Metode Iqra’

oleh -289 views
Basajan News
Basajan News

Meulaboh- Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, harus mampu menguasai metode pengajaran Al-quran dengan baik, untuk mengubah paradigma masyarakat khususnya anak-anak terhadap pembelajaran Al-quran yang sulit.

Hal tersebut disampaikan Iskandar, S.Ag,. MA, saat memberikan materi pembekalan terhadap 162 mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Kegiatan dilaksanakan di Aula kampus setempat, Senin 3 April 2017.

Iskandar mengatakan, metode Iqra’ merupakan cara yang cepat dan tepat dalam pengajaran Al-quran kepada anak-anak dan remaja. Karenanya, mahasiswa harus mampu menguasai dan mengembangkan metode tersebut, sehingga anak-anak dapat membaca Al-quran dengan lancar dan benar.

Ia menambahkan, survey terbaru yang saya lakukan, pada siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sederajat masih banyak bermasalah dalam membaca Al-quran saat dites untuk masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

Menurut Iskandar, hal tersebut terjadi bukan karena mereka tidak belajar Al-quran di sekolah, melainkan disebabkan oleh metode pengajaran yang salah.

“Secara psikologis anak-anak senang bermain, bercerita dan bernyanyi. Jadi, selain metode yang tepat juga dibutuhkan trik-trik yang membuat anak bersemangat dalam mempelajari Al-quran,” tuturnya.

Salah satu trik untuk membuat anak semakin bersemangat dalam mempelajari Al-quran, yaitu dengan memberikan reward.

“Ada enam jilid Iqra’ yang harus harus dipelajari oleh anak-anak. Dan setiap anak yang berhasil naik ke jilid selanjutnya, semestinya diberikan reward,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Metode Iqra’ berbeda dengan metode Baghdadiyah, namun setiap metode terdapat kelebihan dan kekurangan. Pada metode Iqra’ tidak diperkenalkan huruf hijaiyah yang asli (tanpa harakat). Melainkan langsung pada bacaan dengan harakat. Oleh sebab itu, perlu dikombinasikan dengan metode baghdadiyah.

Mahasiswa KPM harus sungguh-sungguh dan serius saat memberikan pengajaran Al-quran dengan metode Iqra’.

“Karena target pengajaran nantinya adalah anak-anak dan remaja,” pungkasnya []

Editor : Rindi Purnama Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *