Peringati Tsunami, Seniman Jepang Bersepeda dari Meulaboh-Banda Aceh

oleh -269 views
Seniman modern art asal Jepang, Atsushi Kadowaki melakukan salam komando dengan Kepala Bappeda Aceh Barat Teuku Ahmad Dadek, pada kunjungan ke Meulaboh, Kamis 14 Desember 2017. Foto: miyato-Aceh-Jepang Community Art.

Meulaboh- Untuk mengenang dahsyatnya bencana tsunami Aceh, seniman modern art asal Jepang, Atsushi Kadowaki mengayuh sepeda dari Meulaboh ke Banda Aceh dengan jarak tempuh 200 kilo meter lebih. Hal tersebut sekaligus sebagai bentuk napak tilas perjuangannya dalam mencari ibunya pada saat tsunami melanda Tohoku Jepang tahun 2011.

Aksi bersepeda merupakan satu dari serangkaian agenda besar Atsushi Kadowaki bersama seniman yang tergabung dalam Aceh-Jepang Community Art untuk memperingati tiga belas tahun tsunami Aceh. Atsushi yang telah memulai kegiatan bertajuk “Community Art” selama 15 tahun di Jepang, menaruh perhatian khusus terhadap Aceh, terutama dalam hal penanganan bencana. Serangkaian kegiatan akan akan berlangsung 17-30 Desember 2017.

“Kami sangat ingin memperkenalkan seni kepada orang banyak,” ungkap Atsushi, dalam pertemuan silaturrahmi dengan masyarakat Aceh Barat di aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, Kamis 14 Desember 2017.

Wakil Aceh Community Art Consorsium, Teuku Indra mengatakan, Jepang dan Aceh sama-sama mengalami bencana alam tsunami yang dahsyat dengan dampak besar. Community Art merupakan sebuah cara untuk membangun kebersamaan dan memvisualisasikan permasalahan sosial yang ada melalui wujud seni. Berlatar belakang akan usaha pasca bencana alam dan tsunami Jepang,

“Dalam hal penanganan tsunami, Aceh lebih senior. Tapi di sini kita ingin memupuk persaudaraan yang kuat antara Aceh dengan Jepang,” ungkap Indra, saat dihubungi pada Rabu, 13 Desember 2017.

Prinsipnya, lanjut laki-laki yang akrab disapa Panlima Suboh ini, antara Aceh dan Jepang memiliki semangat juang yang sama untuk bangkit setelah musibah tsunami. Aceh Community Art Project direncanakan akan dilaksanakan selama tiga tahun atau hingga 15 tahun peringatan tsunami Aceh, tahun 2019.

Tahun ini, Aceh-Jepang Community Art akan melakukan serangkaian kegiatan, yaitu pameran di Museum Tsunami Aceh dan PLTD Apung Banda Aceh, workshop, penanaman pohon pinus dan bersepeda dai Meulaboh ke Banda Aceh. []

 

Editor: Rahmat Trisnamal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *