Peneliti Aceh Carikan Solusi Pasar Pisang Cavendish Kepahiang

oleh -24 views
Peneliti Aceh Carikan Solusi Pasar Pisang Cavendish Kepahiang
Peneliti Aceh Carikan Solusi Pasar Pisang Cavendish Kepahiang. (BASAJAN.NET/ISTIMEWA).

BASAJAN.NET, Kepahiang– Ratusan tandan pisang Cavendish menumpuk di kebun-kebun warga Desa Karang Anyar, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Kualitasnya disebut-sebut prima. Namun, tak sempat menembus pasar.

“Pasar belum ada. Pisang kami bagus, tapi tak ke mana-mana,” kata Kepala Desa Karang Anyar, Ari Subekti, Jumat, 1 Agustus 2025.

Ari berharap, pemerintah hadir membuka akses pasar, khususnya untuk ekspor, dan menghadirkan tenaga ahli pascapanen ke desa.

Kondisi inilah yang mendorong tim peneliti dari Universitas Malikussaleh (UNIMAL) Lhokseumawe melakukan studi kolaboratif tentang pengembangan Cavendish berbasis kearifan lokal.

Penelitian ini merupakan bagian dari skema Katalis, sebuah program riset strategis nasional yang melibatkan tiga perguruan tinggi, yaitu UNIMAL, Universitas Bengkulu (UNIB), dan Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh Barat. Riset ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek.

Para peneliti menggunakan pendekatan Group Model Building (GMB) untuk merumuskan akar persoalan dan menyusun strategi pengembangan Cavendish. Metode ini melibatkan 30 partisipan, mulai dari petani, penyuluh pertanian, tokoh masyarakat, hingga pengelola BUMDes.

“Tujuan kami adalah menyusun model bisnis pisang Cavendish yang berkelanjutan dan berkeadilan,” ujar Mursyidin, dosen FISIP UNIMAL, sekaligus ketua tim peneliti.

Mursyidin menerangkan, penelitian yang dilakukan pada 1–2 Agustus 2025 ini, fokus pada lima isu utama, yakni pengelolaan berbasis kearifan lokal, pemasaran, keterlibatan gender, digitalisasi, dan hilirisasi produk.

“Harapannya, model bisnis yang dibangun bukan hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga memperkuat struktur sosial dan budaya lokal,” terangnya.

Mursyidin menambahkan, di tengah dorongan hilirisasi dan digitalisasi pertanian nasional, pisang Cavendish dari Karang Anyar bisa menjadi contoh.

“Komoditas unggulan daerah, seharusnya tidak hanya tumbuh, tapi juga berjalan menuju pasar yang lebih luas,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Taufik, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai, pentingnya kolaborasi riset untuk memetakan solusi jangka panjang, terutama dalam membuka akses pasar dan ekspor.[]

===================

EDITOR: JUNAIDI MULIENG