BASAJAN.Net, Meulaboh- TB. Massa Djafar mengatakan, pengelolaan daerah pesisir di Indonesia masih rendah, karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak terkendali dalam suplai hasil penangkapan, masih adanya praktik penangkapan ikan secara ilegal dan kerusakan lingkungan.
“Padahal potensi daerah pesisir Indonesia cukup besar. Tetapi saat pemerintah lemah pada penanganan masalah, menjadikan masyarakat miskin. Misalnya provinsi Banten, Kalimantan Utara dan Aceh,” ujar Ketua Program Doktor Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, Selasa 9 Oktober 2018.
Hal tersebut disampaikan TB. Massa Djafar pada Seminar Internasional Pengelolaan Sumber Daya Pesisir untuk Keberlangsungan Pembangunan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir, yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtas Teuku Umar (Fisip UTU) di aula utama kampus setempat, 9-10 Oktober 2018.
TB Massa Djafar menyebutkan, selama ini dalam pengelolaan sumber daya pesisir, relasi kekuasaan yang terdiri dari negara, masyarakat dan swasta, rentan berjalan sendiri-sendiri. Karenanya ia menyarankan, agar ke depan dibangun relasi kemitraan melalui pelibatan perguruan tinggi untuk memperoleh keseimbangan bagi pengelolaan wilayah pesisir.
“Dengan begitu perguruan tinggi terhindar dari menjadi menara gading,” paparnya di hadapan para dosen, peneliti dan mahasiswa.
Sementara itu, Dekan Fisip UTU, Mursyidin mengatakan, seminar internasional tersebut merupakan tindaklanjut kesepakatan kerjasama dengan Pusat Pengajian Sosial Ekonomi (PPSE) dan Universitas Malaysia Terengganu (UMT).
“Kerjasama itu nantinya turut melakukan penguatan pada pendidikan, penelitian dan pengabdian dosen yang terfokus pada pengelolaan masyarakat kawasan pesisir,” ujar Mursyidin
Kegiatan menghadirkan para pakar dengan latar belakang keilmuan beragam. Dari dalam dan luar negeri. Adapun keynote speaker yaitu Rektor UTU Prof. Dr. Jasman J Ma’ruf, Rektor Unimal Prof Dr Apridar, Prof Madya Dr Ruhani binti Mat Min dari UMT Malaysia, Dr Mr Abdulroya Pancamalae dari Walaikak University Thailand dan Dr Zikri bin Muhammda dari UMT Malaysia. Sedangkan untuk narasumber turut hadir Dr TB. Massa Djafar (UNAS Jakarta), Dr Nirzalin, Dr Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad (UIN Ar-Raniry), Dr Jumadil Saputra (UMT Malaysia), dan Murry Darmoko (Ubhara Suarabya).[]
Wartawan: Nurkhalis
Editor: Junaidi Mulieng