BASAJAN.NET, Banda Aceh- Untuk mendukung fungsi dan peran perpustakaan di daerah, Pemerintah Aceh mensosialisasikan jabatan fungsional pustakawan, Selasa 9 November 2021.
Ketua Panitia, Mustika Hayati menyebutkan, sosialisasi yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh di aula Hotel Mekkah, Banda Aceh tersebut diikuti oleh lima puluh peserta perwakilan dari pemangku kebijakan, para pimpinan lembaga perpustakaan, Pustakawan, BKN Aceh, Biro Organisasi Setda Aceh serta dari Kakanwil Aceh.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang kebijakan Pemerintah Daerah dan Nasional tentang pengembangan tenaga perpustakaan, analisis beban kerja perpustakaan, pengusulan formasi pustakawan dan juga informasi mengenai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang perpustakaan, serta penerapannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Edi Yandra mengatakan, formasi jabatan fungsional pustakawan di instansi pemerintah merupakan hal yang sangat penting. Berdasarkan undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang mengamanatkan penyusunan formasi dilakukan dengan menghitung analisis jabatan sesuai beban kerja.
Edi menjelaskan, pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan menjadi penentu terkelolanya perpustakaan secara benar dan profesional. Oleh karenanya, pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan dituntut untuk bekerja lebih profesional agar bisa menyesuaikan kualitas dengan era 4.0 agar dapat mendukung fungsi dan peran perpustakaan di daerah.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Perpustakaan Nasional RI, Dedi Junaedi, Sadarta, Akhmad Priangga dan Ketua PD Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh, Nazaruddin Musa yang dipandu secara langsung oleh Siti Aminah.[]
