Pembukaan PKA Spektakuler

oleh -408 views
Sebanyak 1.500 penari tampil pada pembukaan PKA 7 di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Minggu 5 Agustus 2018 malam. (Basajan.net/ Istimewa)

BASAJAN.net, Banda Aceh- Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhajir Efendi, di Stadion Lhong Raya Banda Aceh, Minggu 5 Agustus 2018. Kegiatan yang berlangsung selama sejak 5-15 Agustus 2018 ini, diikuti 23 kabupaten/kota di Aceh.

Pembukaan PKA ke 7 tahun 2018 berlangsung spektakuler, dengan penyajian layar tiga dimensi yang merangkum visual suku dan budaya yang ada di Aceh. Atraksi 1.500 penari yang menampilkan tarian kolosal memberikan nilai hiburan tersendiri bagi belasan ribu masyarakat yang memadati stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.

Kabupaten Aceh Barat yang menjadi salah satu peserta PKA 7, ikut andil memeriahkan pembukaan pada malam tadi. Kontingen Aceh Barat tampil sebagai peserta devile dengan menampilkan perwakilan di antaranya Duta Wisata Aceh Barat, kelompok tarian, kelompok seni, olahraga tradisional dan official. Turut hadir Bupati Aceh Barat, Ramli MS dan sejumlah pejabat daerah lainnya.

Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam sambutannya mengatakan, Pekan Kebudayaan Aceh yang dimulai tahun 1958, merupakan perwujudan atas nilai adat dan budaya yang sangat kental dalam kehidupan masyarakat Aceh.

“Seperti pribahasa, hukom deungon adat lage zat ngon sifeut, yang memiliki makna bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan. Begitulah nilai kehidupan masyarakat Aceh,” ungkap Nova.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan bahwa untuk pertama kali sejak merdeka, Indonesia telah memiliki Undang-undang Kebudayaan yang disahkan pada tahun 2017.

“UU tersebut menjadi acuan Pemerintah agar memberikan perhatian serius terhadap nilai-nilai budaya di Indonesia secara pelaksanaan dan penganggaran,” papar Muhajir Efendi.

Muhajir mengatakan, untuk tahun 2019, pemerintah telah mengalokasikan anggaran kebudayaan dalam APBN dalam bentuk DAK.

“Kami mengapresiasi Pemerintah Aceh yang secara berkelanjutan menyelenggarakan even budaya ini sebagai pelestarian adat dan budaya, agar terus menjadi identitas daerah,” pungkasnya.[Rilis/Jopi]

 

Editor: Junaidi Mulieng

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.