Napi di Lapas Meulaboh Nekat Gantung Diri

oleh -224 views
Ilustrasi/Merdeka.com

Meulaboh- Niko Daryanto Saputra (28) narapidana (napi) yang sedang menjalani masa hukuman terkait kasus penipuan, ditemukan meninggal tergantung dengan kain sarung di ruang isolasi Lembaga Pemasyarakatan, Kelas II B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Selasa 31 Oktober 2017.

Niko merupakan warga Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan yang ditangkap oleh personil kepolisian di Kabupaten Aceh Barat setahun yang lalu. Ia divonis 2 tahun 10 bulan penjara dan telah menjalani masa hukuman 1 tahun 2 bulan.

Jasad Niko pertama kali ditemukan oleh Agus Wandi, tahanan pendamping yang bertugas membagikan nasi. Sekitar pukul 07.40 wib, Agus masuk Blok A ruangan isolasi 01 yang ditempati Niko untuk membagikan nasi. Karena yang bersangkutan tak keluar dari ruangannya, Agus pun membuka pintu sel untuk mengecek. Namun ia mendapati Niko tergantung dengan kain sarung di ventilasi pintu sel.

“Karena terkejut, saya lari menuju piket jaga,” kata Agus.

Setelah melapor, ia bersama petugas jaga kembali ke ruangan tempat Niko ditahan. “Kami kembali ke ruangan dan mengecek secara pasti,” ujarnya.

Kepala Lapas Kelas II.B Meulaboh, Sapto Winarno mengatakan, pihaknya mengetahui kejadian tersebut saat petugas mengantar sarapan dan mendapati seorang napi telah tergantung di pintu dengan kain sarung.

“Setelah ditemukan, langsung kita lapor ke Polres Aceh Barat untuk dilakukan identifikasi, karena itu ranahnya polisi,” ujarnya.

Sapto mengaku, pihaknya belum mengetahui motif bunuh diri narapida tersebut. Namun belum lama ini, Niko minta pindah ke ruang isolasi lantaran merasa tidak nyaman di kamar blok bersama tahanan lain, sebab yang bersangkutan banyak terlilit kasus utang piutang.

“Keluarga korban telah diinformasikan tentang kejadian ini dan menyerahkan pemakamannya kepada pihak Lapas,” ungkapnya.

Sementara itu, dr. Ikhsan yang bertugas melakukan visum mengatakan, Niko meninggal karena gagal nafas, saluran nafasnya tersumbat akibat jeratan kain.

“Ada memar sekitar 4,5 sentimeter di leher dan pada tubuhnya ada cairan sperma,” ungkapnya.

Ikhsan menjelaskan, dari hasil pengecekan tim medis, dapat dipastikan Niko meninggal akibat gantung diri, karena tidak ditemukan bekas luka lain di tubuh bersangkutan.

“Hasilnya positif gantung diri. Tapi kami tidak tahu motif lainnya yang menyebabkan ia nekat mengakhiri hidupnya,” paparnya.[]

 

Editor: Junaidi Mulieng