Menwa UIN Ar-Raniry Diksarmil di Batalyon Jantho

oleh -483 views
Warek III UIN Ar-Raniry, Dr Saifullah, menyematkan tanda peserta pada pelepasan peserta Diksarmil Resimen Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Rabu, 1 Agustus 2018 di halaman Gedung Rektorat. (Basajan.net/Nat Riwat)

BASAJAN.net, Meulaboh- Sebanyak 29 anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, mengikuti Pelatihan Dasar Militer (Diksarmil) di Batalyon 11 Kavaleri Macan Setia Cakti di Kota Jantho, Aceh Besar. Pelepasan dilakukan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Ar-Raniry, Saifullah, Rabu 1 Agustus 2018, di halaman gedung rektorat setempat.

Komandan Menwa UIN Ar-Raniry, Safrijal menyebutkan, Diksarmil yang diadakan pihaknya diikuti beberapa perguruan tinggi di Aceh, seperti UIN Ar-Raniry, Universitas Syiah Kuala, Universitas Teuku Umar Meulaboh, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe dan Institut Seni Budaya Indonesia Aceh. Diksarmil tersebut akan berlangsung sejak 1-15 Agustus mendatang.

“Dari 29 peserta tersebut terdiri dari 14 laki-laki dan 15 perempuan. Ini merupakan jenjang pendidikan pertama bagi anggota Menwan,” ujarnya.

Bagi mereka yang lulus Diksarmil, kata Safrijal, akan diberikan sertifikat dan sah menjadi anggota Menwa Indonesia, serta mendapatkan nomor buku pokok (NBP) yang dikeluarkan oleh Komando Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia.

Safrijal menyebutkan, peserta akan dilatih oleh guru meliter dari Batalyon 11 Kavaleri MSC Jantho selama 150 jam pelajaran. Adapun materi yang diberikan antra lain, montenering, peraturan baris berbaris, wawasan kebangsaan, teknik dasar tempur, peraturan urusan dinas dalam, serta beberapa materi lain dalam rangka penguatan mental, disiplin dan juga fisik.

Sementara itu, Wakil Rektor III Saifullah, dalam arahannya mengingatkan, kedisiplinan, keamanan dan berwawasan kebangsaan yang lebih baik, merupakan kewajiban seluruh warga negara. Khususnya bagi umat Islam, sebagaimana dianjurkan dalam agama.

Saifullah menambahkan, dalam konteks kenegaraan, membela negara merupakan satu kewajiban. Di sisi lain, bahwa dalam konteks umat beragama, harus memahami dengan baik isi kandungan dari kitab-kitab suci agama yang ada di Indonesia ini, khususnya umat Islam. []

 

Editor: Junaidi Mulieng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.