BASAJAN.NET, Banda Aceh- Menteri Agama RI, Fachrul Razi mengingatkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berpegang teguh pada Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dasar dan ideologi Negara.
Menurutnya, founding fathers bangsa dan semua warga Negara Indonesia telah berkomitmen dengan ideologi pancasila.
“Jangan sampai kita dicerai-beraikan dengan paham apa pun, yang pada akhirnya meruntuhkan ideologi pancasila dan bangsa ini,” kata Fachrul Razi dalam orasi ilmiahnya di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Senin, 14 Desember 2020.
Fachrul Razi menyampaikan, wajib hukumnya bagi semua ASN berkomitmen dan berpegang teguh pada ideologi Pancasila, serta tidak menjadi pengkhianat Pancasila.
“Jika ada ASN yang tidak setuju dengan ideologi Pancasila, saya kira kita sependapat bahwa dia tidak pantas menjadi ASN,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fachrul Razi menjelaskan, ASN harus memiliki sikap militan dan mampu menjadikan regulasi dan peraturan perundang-undangan sebagai panduan. Baginya, ASN merupakan representatif Negara.
“Masyarakat umum akan memberikan penilaian terhadap wajah negara yang diindikasikan dalam perilaku ASN, baik saat bekerja, maupun di rumah masing-masing,” terangnya.
Ia menambahkan, jika ASN memiliki kesantunan jiwa, saling menghargai dan menghormati, maka institusi Negara akan dinilai baik.
“Sebaliknya, jika perilaku dan akhlak ASN jahat, seperti tutur kata kurang sopan, menebar kebencian, korupsi dan berperilaku tidak adil, maka citra negara juga jelek,” ujar Fachrul Razi.
Pada kesempatan itu, Menteri Agama juga meresmikan gedung baru UIN Ar-Raniry yang dibangun dengan dana SBSN-PBS APBN tahun anggaran 2019. Selain itu, juga turut ditandatangani piagam Rumoh Mederasi kampus tersebut.
Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry, Warul Walidin menyampaikan, sikap moderasi sangat penting bagi suatu bangsa. Bahkan, moderasi beragama telah masuk dalam Rancangan Perencanaan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Warul mengatakan, hal tersebut sejalan dengan visi UIN Ar-Raniry sebagai universitas yang modern dalam keislaman, kebangsaan dan keuniversalan.
“UIN Ar-Raniry telah lama mengimplementasikan konsep moderasi ini, yang mengacu kepada Renstra tersebut dengan nama Rumoh Moderasi,” kata Warul. []
EDITOR: JUNAIDI MULIENG
