Memantik Kreativitas di Tengah Pandemi

oleh -583 views
Kelas bimbingan menulis bagi anak-anak SOS Children’s Villages Meulaboh, pada SOS Day International and Talent Camp, Jumat, 19 Juni 2020. (BASAJAN.NET/RAHMAT TRISNAMAL).

BASAJAN.NET, Meulaboh- Puluhan anak berkumpul di halaman samping Gedung SOS Children’s Villages Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Satu per satu anak-anak mulai duduk berjejer rapi, memenuhi terpal besar yang dibentangkan.

Berjarak beberapa meter dari sana, terdapat dua tenda besar berdiri kokoh. Satu tenda diperuntukkan bagi anak laki-laki, yang didirikan di belakang gedung taman kanak-kanak. Sedangkan bagi anak perempuan, tenda didirikan di belakang aula pertemuan, berhadapan dengan musala.

Hari itu, Jumat, 19 Juni 2020, Panti Asuhan SOS Children’s Villages Meulaboh mengadakan kemah kreatif SOS Day International and Talent Camp bagi anak-anak di sana. Acara itu, sekaligus sebagai perayaan ulang tahun SOS.

Jarum jam menunjuk angka 15.00 Wib. Mendung mulai menutupi langit di sebelah timur, namun tak menyurutkan antusias anak-anak. Mereka bergegas ketika suara laki-laki muda menyeru dari pengeras suara.

Pembina SOS Children’s Villages Meulaboh, sekaligus panitia kegiatan, Iwan Doa Sampena mengatakan, meski berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, talent camp kali ini akan menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bagi anak-anak.

“Tahun-tahun sebelumnya, kami adakan di luar panti. Tapi kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk membawa anak-anak keluar,” ujarnya.

Pembukaan kemah kreatif SOS Day International and Talent Camp, Jumat, 19 Juni 2020. (BASAJAN.NET/MELLYAN).

Iwan menyampaikan, peserta talent camp dibatasi mulai dari kelas IV sekolah dasar, hingga Kelas III sekolah menengah atas.

“Karena mereka akan menginap di tenda,” sambungnya.

Virus corona yang saat ini melanda dunia, membuat talent camp terpaksa dilaksanakan di pekarangan panti asuhan. Tak hanya itu, sejak kasus virus corona merebak di Indonesia, ruang gerak anak-anak di SOS Children’s Villages Meulaboh sangat dibatasi.

“Bapak meminta maaf, karena kita belum bisa mengadakan acara di luar panti. Kita berdoa semoga Covid-19 ini cepat berlalu dan keadaan kembali seperti semula,” ujar Direktur SOS Children’s Villages Meulaboh, Andi Saputra, saat membuka kemah rekreasi SOS Day International and Talent Camp.

Hari itu, Andi Saputra mengenakan pakaian santai setelan olahraga berwarna biru dengan corak kuning cerah. Ia berharap, kegiatan itu memberikan pengalaman baru bagi anak-anak dan membuat mereka kembali bersemangat.

“Selain melatih kreativitas, kegiatan ini sekaligus untuk mengusir kebosanan anak-anak selama masa Covid-19 ini,” ujar Andi Saputra.

Kegiatan yang berlangsung 19-20 Juni 2020 itu, diisi dengan berbagai agenda. Di hari pertama, setelah mengikuti pembukaan, anak-anak diarahkan untuk mengikuti kelas bimbingan menulis yang dimentori oleh rekan-rekan dari Komunitas Basajan Creative School (BCS).

Bimbingan penulisan dibagi dalam tiga kelompok usia. Pertama peserta sekolah dasar, dimentori oleh Mellyan dan Muhammad Noza, dibantu Tasya A Nabilah. Kelompok kedua, peserta sekolah menengah pertama, dimentori oleh Ismail Arafah dan Rahmat Trisnamal. Sedangkan untuk kelompok SMA, dimentori oleh Junaidi Mulieng dan Nurul Fahmi, dibantu Siti Aisyah.

Setelah dibagi dalam kelompok masing-masing usia, anak-anak langsung berpencar memilih lokasi yang paling mereka sukai. Suasana belajarnya sangat menyenangkan dan tidak monoton.

Anak-anak kelompok sekolah dasar memilih duduk di atas undakan di sisi kiri gedung. Delapan anak yang terdiri dari usia 10 hingga 12 tahun itu, terlihat semangat meski mendung masih menggelayut di atas sana. Setelah memperkenalkan diri, mereka mulai menulis hal yang sederhana. Seperti menceritakan hobi, pengalaman paling menyenangkan atau paling kocak, serta suasana selama corona di panti asuhan.

Kelas bimbingan menulis kelompok anak sekolah dasar di SOS Children’s Villages Meulaboh, pada SOS Day International and Talent Camp, Jumar, 19 Juni 2020. (BASAJAN.NET/TASYA).

“Untuk tingkat Sekolah Dasar kita mengajar menulis sambil bermain, dunia anak-anak itu menyenangkan. Imajinasi mereka keren. Memang banyak yang harus dilatih, tapi mereka sudah mau diajak menulis saja itu luar biasa,” ujar Muhammad Noza.

Lira Dasmi, gadis manis berusia 11 tahun, menuliskan perasaannya selama di SOS Children’s Villages Meulaboh. Ia bahagia berjumpa dengan teman-teman dan pengasuhnya yang baik. Ia telah menetap di sana sejak berumur 10 bulan. Selama corona, ia merasa seperti terkurung di penjara ke enam. Ia ingin hari-hari seperti dulu segera kembali.

“Apa itu penjara ke-enam?,” celetuk teman-temannya.

“Pokoknya penjara yang paling berat,” jawab Lira tersipu malu. Hari itu ia memakai pakaian coklat dipadu jilbab hitam.

Muhammad Syukur termasuk anak yang sejak awal aktif bertanya. Ia sangat antusias mengikuti kelas, padahal tidak suka menulis. Namun tulisannya menjadi salah satu yang paling menarik perhatian dan rapi.

Ia menuliskan perasaan dan pengalaman lucu bersama teman-teman. Ia ingin corona segera lenyap, agar dapat kembali bermain sepeda bersama teman-teman.

Kemah kreatif SOS Day International and Talent Camp di SOS Children’s Village Meulaboh, Jumat, 19 Juni 2020. (BASAJAN.NET/MELLYAN).

Anak-anak SMP memilih belajar menulis di aula pertemuan, karena jumlah mereka lebih banyak dibanding siswa lainnya, yaitu 27 siswa. Mereka duduk melingkar dan mendengarkan arahan mentor dengan antusias.

Untuk tingkat SMP, menurut Rahmat Trisnamal, sebagian dari mereka sudah terlihat minat dan bakat di bidang penulisan.

“Hanya saja mereka masih kurang percaya diri dan belum terbiasa menulis. Jadi kepercayaan diri mereka yang harus kita tingkatkan,” ujar Rahmat.

Junaidi Mulieng, mentor di kelompok SMA mengatakan, kegiatan yang diadakan sangat menarik untuk mengasah keterampilan anak-anak. Terutama untuk membangkitkan kreativitas di tengah kondisi pandemi.

“Meski anak-anak tidak kemana-mana, mereka bisa tetap kreatif dan produktif, sekaligus dapat mengusir kebosanan,” ujarnya.

Menurutnya, banyak bakat-bakat terpendam di SOS Children’s Villages Meulaboh yang harus terus diasah.

Ia menyampaikan, ini bukan kali pertama Komunitas Basajan memberikan pendampingan menulis bagi anak-anak SOS. Namun suasana kali ini terasa berbeda, anak-anak lebih aktif dalam menuangkan isi pikiran ke dalam tulisan.

“Mereka seperti menemukan teman curhat ketika disodorkan alat tulis,” sambungnya.

Bersama panitia dan peserta SOS Day International and Talent Camp. (BASAJAN.NET/ISMAIL ARAFAH).

Di akhir sesi, anak-anak mendapat tugas menulis tentang Aku, SOS dan Masa Depan, layaknya tema SOS Day International and Talent Camp. Keesokan harinya, tulisan mereka akan dilombakan. Enam tulisan yang terpilih, akan mendapatkan apresiasi dari panitia.

Setelah mengikuti kelas menulis, malam harinya akan ada sesi bakat minat. Mulai dari persembahan tarian, lagu, serta puisi, yang ditutup dengan muhasabah diri.

Hari kedua, diisi dengan outbond dan game seperti spider web, haling rintang, moving water, croco bridge, menggambar dan mewarnai, lomba memasak serta pengumuman lomba menulis.

Iwan mengatakan, rangkaian kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap disiplin, serta kerjasama dalam kelompok, dengan suasana penuh kekeluargaan.[]

 

WARTAWAN: MELLYAN

EDITOR: JUNAIDI MULIENG

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.