Mahasiswa Jangan Jadi ‘Pelacur’ Intektual

oleh -359 views
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FAH UIN Ar-Raniry, Dr. Bustami Abubakar, M.Hum saat menyampaikan materi pada Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD) bagi mahasiswa, Rabu 25 April 2018, di aula mini kampus setempat. (Basajan.net/Istimewa)

BASAJAN.net, Banda Aceh- Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Bustami Abubakar, mengingatkan mahasiswa untuk tidak menjadi ‘pelacur’ intelektual dengan terlibat pada politik praktis. Sejatinya, mahasiswa selalu menjadi sorotan karena sering dianggap sebagai jembatan nurani masyarakat yang mampu mewakili aspirasi mereka.

“Banyak perubahan besar dan nilai-nilai sejarah yang ditorehkan di negeri ini senantiasa menempatkan mahasiswa pada posisi terhormat,” ungkap Bustami di hadapan tiga puluh mahasiswa yang menjadi peserta Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD), Rabu 25 April 2018, di Aula kampus setempat. LKD tersebut dilaksanakan Senat Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Menurut Bustami, dari aspek akademis tuntutan peran mahasiswa hanya ada satu yakni belajar. Namun tidak semua hal bisa dipelajari di kuliah atau laboratorium, karena salah satu wadah utama untuk belajar ialah berorganisasi.

Sementara itu, Muhazar, pemateri lainnya yang tampil pada sesi kedua dengan tema, menanamkan nilai kepemimpinan pada mahasiswa, menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus punya karakter. Menurutnya, menjadi aktifis bukan mengabaikan kuliah, namun seorang aktifis harus menjadi contoh dan berbeda dengan mereka yang tidak aktif dalam organisasi.

“Salah satu alasan banyaknya mahasiswa yang lebih memilih apatis dikarenakan, mereka melihat rekan-rekan mereka yang bergabung dalam organisasi memiliki prestasi akademik lebih rendah dari rata-rata. Padahal sebenarnya, organisasi tidak pernah mengganggu kuliah,” jelasnya.

Selain Bustami Abubakar dan Muhazar, kegiatan tersebut juga diisi oleh Rahmad Syah Putra dengan materi tentang manajemen pengelolaan diri dalam berorganisasi. Rahmad mengajak para mahasiswa untuk berorganisasi dengan hati dan tidak berhenti untuk terus belajar.

“Jadilah organisasi sebagai rumah kedua anda,” tegasnya. []

 

Editor: Mellyan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *