Lulusan STAIN Meulaboh Harus Miliki Keterampilan Digital

oleh -94 views
Bakhtiar saat menyampaikan orasi ilmiah pada Yudisium Angkatan XIII STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Jumat 16 September 2022. (BASAJAN.NET/MULIADI)

BASAJAN.NET, Meulaboh- Menjadi lulusan sarjana tidak harus menjadi guru, dosen, maupun pegawai kantoran. Namun harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan menguasai digitalisasi. Sebab, di era digitalisasi setiap orang sangat mudah mendapatkan pekerjaan, bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Hal tersebut disampaikan Orator Ilmiah Yudisium Angkatan XIII Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Bakhtiar di halaman Gedung Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Jumat 16 September 2022.

Bakhtiar menyampaikan, di era yang serba digital ini, setiap orang dapat memanfaatkan perkembangan digital, seperti menjadi content creator, pembuat website, desain grafis dan bahkan keterampilan digital lainnya yang bisa menguntungkan.

“Apapun pekerjaan, di era digital ini harus memiliki keterampilan digital dan harus bisa menjaga etika dalam ruang publik digital,” tambahnya.

Adapun lulusan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh yang yudisium sebanyak 175 orang, terdiri dari 11 lulusan prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), 3 lulusan prodi Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT), 24 lulusan prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), 22 lulusan prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), 8 lulusan prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), 12 lulusan prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Kemudian 28 lulusan prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), 39 lulusan prodi Perbankan Syariah (PSy), 3 lulusan prodi Hukum Pidana Islam (HPI) dan 11 lulusan Hukum Tata Negara (HTN).

Sementara itu, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Inayatillah menyampaikan, sebagai lulusan sarjana kalian harus memiliki empat kemampuan yang harus diasah, yaitu kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengatur manajemen waktu, berpikir kritis, dan memiliki mental yang kuat.

Selain itu, Inayatillah menyampaikan ada dua modal penting yang akan membawa seseorang menuju kesuksesan yaitu bersifat jujur dan bersikap benar. Intinya kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang lulusan perguruan tinggi adalah softskill yang menekankan kepada kepribadian seseorang.[]