BASAJAN.net, Langsa – Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Tuan Rumah PORA XIV tahun 2022 melakukan verifikasi faktual sarana dan pra-sarana olahraga di Kota Langsa, Kamis 5 Juli 2018.
Tim ini disambut langsung oleh Wakil Walikota Langsa Marzuki Hamid didampingi Sekda, Kadispora, Wakil Ketua I KONI Langsa, Antoni, Wakil Ketua II M. Yusra dan Wakil Ketua III Karnaini beserta sejumlah pengurus KONI Langsa lainnya.
“Kami sangat siap dan berkeinginan untuk menjadi Tuan Rumah PORA 2022,” kata Marzuki. Kesiapan itu menurutnya dapat dilihat dari berbagai event skala provinsi yang telah banyak dilaksanakanan di Kota Langsa.
Dalam waktu dekat kata Marzuki, pihaknya juga akan segera melaksanakan even skala nasional dan internasional, yaitu Gowes Internasional yang merupakan agendan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh serta Festival Kebudayaan Melayu.
“Festival Kebudayaan Melayu pesertanya sudah mendaftar, termasuk Malaysia dan Singpura,” kata Marzuki.
Wakil Ketua I KONI Kota Langsa, Antoni, selama ini KONI bersama Pemerintah Kota Langsa cukup gigih dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan prestasi olahraga. Misalnya saja, kata dia, dalam empat tahun terakhir KONI Cup Langsa rutin dilaksanakan.
Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi tolak ukur, jika Kota Langsa serius dalam membangun olahraga. “Kita sangat merindukan agar PORA dapat dilaksanakan di Langsa,” kata Antoni.
“Kita memiliki modal yang cukup kuat dengan kooperatifnya KONI, Pemkot dan DPRK baik dari sisi kebijakan dan anggaran,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Tuan Rumah PORA 2022, Faisal Saifuddin memaparkan, berdasarkan hasil tinjauan ke lapangan, secara umum pihaknya menyimpulkan bahwa Kota Langsa telah siap 80 persen untuk menjadi Calon Tuan Rumah PORA 2022. Dalam persyaratan, KONI Aceh mewajibkan kepada kabupaten/kota yang mengajukan diri sebagai tuan rumah, memiliki minimal 30 persen sarana dan pra sarana olahraga.
Meski begitu, ada beberapa venue yang perlu direhab karena tidak memenuhi standar dan satu cabang olahraga tidak memiliki venue yaitu arung jeuram.
“Mereka menawarkan ke kabupaten Tamiang,” kata Faisal.
Tim verifikasi melakukan peninjauan langsung ke 28 venue cabang olahraga yang ada di kota Langsa, yang berdiri sejak tahun 2001.
Usai di Langsa, tim akan menuju ke Kota Lhokseumawe untuk melakukan verfikasi. Kota Lhokseumawe juga mengajukan diri sebagai tuan rumah pelaksana event paling bergengsi tingkat Aceh tersebut.
“Semua calon yang sudah mendaftar memiliki peluang yang sama untuk menjadi tuan rumah PORA, tergantung dari kesiapan KONI kabupaten/kota dan pemerintah setempat dalam berupaya agar dipilih pemegang suara,” tegas Faisal. []
Editor: Junaidi Mulieng