KKNI, Etika dan Kearifan Lokal

oleh -323 views
Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, mengadakan workshop kurikulum berbasis KKNI, Selasa 28 November 2018. Basajan.net/Junaidi Mulieng

Meulaboh- Untuk menerapkan acuan kurikulum yang menggabungkan teori dan praktik, agar para sarjana dapat mengaplikasikan ilmunya secara lebih terarah, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh mengadakan workshop pengembangan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) di aula Kemenag Aceh Barat, Selasa 28 Novembr 2017.

Sebagaimana disampaikan Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr. Syamsuar, M.Ag bahwa pengembangan kurikulum penting dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

“KKNI sudah selayaknya diterapkan, dan dibarengi dengan perbaikan akhlak, etika serta melibatkan kearifan lokal,” ujarnya.

Dr. Ali Murthado, S.Ag, M.Hum dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), selaku pemateri dalam kegiatan tersebut, menyatakan dengan adanya KKNI, kampus tidak lagi merancang kurikulum sesuai keinginannya, namun sesuai KKNI. Biasanya kurikulum dibuat tidak melibatkan masyarakat.

“Padahal para sarjana itu pasti turun ke masyarakat, dengan KKNI kita melibatkan stakeholder agar meningkatkan kualitas lulusan,”  ucapnya.

Ali Murthado berharap, sarjana nantinya tidak hanya menjadi pencari kerja, namun mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

“Tidak ada salahnya mencari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi, namun skill dan etika wajib diutamakan,” ungkapnya.

Dr. M. Yasir Yusuf, MA selaku pemateri dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh menyatakan, kurikulum itu bisa berubah. Disesuaikan dengan perkembangan zaman. KKNI diharapkan menjadi solusi bagi pendidikan tinggi.

“Kita yang bertanggungjawab bagaimana anak kita ke depan, kita berharap agar kampus dapat menjawab kebutuhan lingkungan kerja dan para sarjana,” ujar M. Yasir Yusuf.

Workshop tersebut melibatkan 60 peserta yang berasal dari berbagai unsur dan institusi, mulai dari dosen, mahasiswa, perwakilan Kementerian Agama (Kemenag), Mahkamah Syariah, unsur Perbankan dan sebagainya.

Workhsop ini diharapkan menjadi langkah awal agar kurikulum Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja, peningkatan akhlak dan melibatkan kearifan lokal. []

 

Editor: Junaidi Mulieng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *