BASAJAN.net, MEULABOH- Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr Syamsuar, M.Ag, mempresentasikan kesiapan alih status dari STAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), di Kementerian Agama RI, Jakarta.
Dalam pertemuan yang berlangsung 12-14 April 2018 tersebut, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, didampingi tim alih status, memaparkan bahwa saat ini pihak kampus telah mempersiapkan semua ketentuan alih status yang dipersyaratkan Kemterian Agama dan BAN-PT.
“Termasuk pemenuhan kuota dosen minimal 6 orang per prodi, sertifikat tanah dan sarana prsarana,” papar Syamsuar.
Syamsuar menyebutkan, saat ini STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh sedang menyiapkan pembangunan gedung baru di kawasan Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo pada lahan seluas 50 Hektar, yang saat ini telah memasuki tahap pembangunan kedua.
Selain itu, untuk memuluskan peralihan status, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh juga sudah mendapatkan rekomendari dari Gubernur Aceh, Ketua DPRA, dan delapan bupati dan walikota di wilayah Barat Selatan Aceh.
“Berdasarkan masukan tim Kementerian Agama, usai presentasi, ada beberapa hal kecil yang harus diperbaiki terkait isi proposal alih status untuk memudahkan pada saat visitasi nanti,” ungkap Syamsuar.
Menurut Syamsuar, saat ini ada empat STAIN yang sedang dikaji untuk peningkatan status, yakni STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, STAIN Gajah Putih Takengon, STAIN SORONG dan STAIN Bengkalis.
“Semoga cita-cita besar ini dapat terwujud pada tahun 2019. Mohon doa seluruh masyarakat Aceh dan Barat Selatan,” harap Syamsuar.
Sementara itu, Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama, Arskal Salim menyampaikan, Kementerian Agama akan terus mendorong percepatan alih status atau naik tingkat seluruh STAIN jadi IAIN.
“Saat ini tinggal tujuh STAIN yang belum berstatus IAIN dan empat STAIN belum mengajukan perubahan, karena masih baru,” ungkapnya.
Arskal Salim mengatakan, presentasi tersebut bertujuan untuk melihat kesiapan STAIN yang telah mengajujan proposal alih status, baik dokumen maupun infrastruktur.
“Hal terpenting adalah mutu pendidikan PTKIN harus berubah,” tegasnya.
Presentasi alih status STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh turut dihadiri, Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Dr Syamsuar M.Ag, Wakil Rektor UIN Ar-Raniry Dr Muhibuththabary MAg, tim alih status Muhsinuddin MM, Amrizal Hamsa MA dan Syibran Mulasi MA, serta unsur Kementerian Agama dan pimpinan perguruan tinggi baru.[]
Editor: Junaidi Mulieng