BASAJAN.NET, Banda Aceh- Keterampilan dan kemampuan dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar, menjadi syarat utama dalam menulis berita. Bahasa berita haruslah tegas, lugas, jernih dan mengalir seperti orang bertutur.
“Tidak perlu memilih kata-kata indah, puitis dan mendayu-dayu,” ujar Pembina Forum Aceh Menulis, Yarmen Dinamika.
Dalam materinya, pada pelatihan jurnalistik mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry, Jumat 13 Desember 2019, Yarmen Dinamika mengatakan, menulis bukanlah bakat, melainkan keberanian yang terus diasah, dibiasakan, dan mendapat apresiasi.
“Karena sejatinya, menulis adalah menghubungkan pikiran anda dengan pikiran orang lain,” jelasnya.
Menurut Yarmen, siapa pun bisa jadi penulis, kecuali yang tidak mau. Untuk bisa menulis, jiwa harus terisi penuh dengan bahan bacaan dan pengalaman.
“Karena penulis yang hebat adalah pembaca yang lahap,” tekannya.
Ia menambahkan, kelemahan umum kebanyakan penulis pemula adalah sangat sulit untuk memulai dan tak tahu kapan harus berhenti.
“Kita harus menulis seperti orang berbicara. Gunakan gaya bahasa bertutur, sehingga tidak menyulitkan kita dan pembaca,” pesan Redaktur Eksekutif Harian Serambi Indonesia itu kepada puluhan peserta pelatihan.
Ketua Pelaksana, Munauwarah menjelaskan, pelatihan jurnalistik yang mengusung tema meningkatkan mahasiswa berpikir kritis, kreatif dan inovatif di era 4.0, merupakan rangkaian dari kegiatan Pekan Literasi Teknologi dan Informasi Mahasiswa (PELITA) ke III.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa, khususnya generasi milenial dalam menumbuhkan semangat dalam menulis.
Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar_Raniry, Nurhayati Ali Hasan mengatakan, era teknologi digital membawa dampak yang sangat besar bagi dunia jurnalisme. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini menjadikan semua orang bisa dengan mudah membuat artikel, berita dan berbagai informasi lainnya untuk dibagikan melalui media sosial.
“Namun untuk menghasilkan produk jurnalistik yang baik, kita harus memahami tentang dunia jurnalistik. Minimal tentang teknik menulis press release,” kata Nurhayati.[]
EDITOR: JUNAIDI MULIENG
