Kemenristekdikti Prioritaskan Pembangunan Sarpras UTU

oleh -468 views
Rektor Universitas Teuku Umar, Jasman J Ma'ruf menyerahkan cindera mata kepada Direktur Sarana dan Prasarana Kemenristekdikti, Moh. Sofwan Effendi usai kuliah umum di kampus setempat, Kamis 25 April 2019. Foto: Humas UTU

BASAJAN.Net, Meulaboh- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia, menjadikan Universitas Teuku Umar (UTU) sebagai perguruan tinggi prioritas yang akan mendapatkan dana pembangunan sarana dan prasarana (Sarpras).

“UTU mendapat prioritas pertama  sebagai penerima dana pembangunan gedung perkuliahan dari Kemenristekdikti,” ujar Direktur Sarana dan Prasarana Kemenristekdikti, Moh. Sofwan Effendi.

Hal tersebut disampaikan Sofwan Effendi saat memberikan kuliah umum tentang kebijakan dan strategi pendanaan sarana dan prasarana perguruan tinggi, di aula UTU, Kamis 25 April 2019.

“Bila progres pembangunan tahun ini baik, maka Dikti akan memberikan bantuan tahap kedua pada tahun 2020,” lanjutnya.

Effendi menjelaskan, selain kesiapan pembangunan, UTU juga harus mempersiapkan Sumber Daya manusia. Untuk pemenuhan Sumber Daya Manusia di perguruan tinggi, pemerintah telah menyiapkan anggaran beasiswa S2 dan S3 melalui program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Menurutnya, dari tahun 2012 sampai 2019, LPDP telah mengirim dan memberi beasiswa bagi 24.000 penerima. Baik dalam dan luar negeri.

“Bahkan sampai tahun ini, sudah 100 orang melanjutkan pendidikan di Harvard dan perguruan tinggi hebat lainnya di dunia,” kata Effendi.

Ia mengatakan, mahasiswa Bidikmisi dengan indek prestasi kumulatif (IPK) 4.0, memiliki peluang besar untuk mendapatkan beasiswa LPDP. Bahkan jika penguasaan Bahasa Inggrisnya masih kurang, maka akan mendapat kursus dari Dikti selama enam bulan.

Kuliah umum yang dibuka langsung Rektor UTU  Jasman J. Ma’ruf tersebut, dihadiri 300 peserta terdiri dari dosen, tendik dan mahasiswa.

Dalam arahannya, Jasman menyampaikan terima kasih kepada Direktur Sarpras Kemenristekdikti yang telah menetapkan UTU sebagai kampus prioritas pertama untuk menerima bantuan dana pembangunan gedung kuliah yang terintegrasi dari Kemenristekdikti.

“Semoga tahun depan mendapat lebih besar lagi dari tahun ini,” harapnya.

Jasman menjelaskan, pembangunan yang sedang berjalan di UTU bukan semata-mata membangun gedung, tapi lebih kepada membangun sejarah kampus tersebut. Sehingga nantinya

“Artinya, dalam membangun gedung UTU, menjadi titik sejarah bagi dunia pendidikan. Gedung yang kuat dan megah dan mampu bertahan ratusan tahun, layaknya gedung-gedung kampus hebat dunia, seperti Harvard,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Jasman juga menyampaikan permohonan bantuan pembangunan pagar UTU yang belum selesai di bagian belakang. Keberadaan pagar ini dirasakan sangat penting untuk menghambat babi dan binatang liar lainnya masuk ke kampus.

“Bahkan selama ini, tanaman dan perkebunan praktek mahasiswa selalu gagal panen karena gangguan babi,” kata Jasman.

Usai kuliah umum, Direktur Sarana dan Prasarana Kemenristekdikti, Moh. Sofwan Effendi juga mengunjungi pembangunan gedung UTU yang sedang dibangun, dengan nilai Rp64 miliar.[]

 

EDITOR: JUNAIDI MULIENG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *